Manado (ANTARA) - Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) berhasil menyerap beras petani lokal hingga awal Juni 2021 mencapai 800 ton.
"Harus diakui jika dibandingkan dengan target serapan beras tahun ini, angka tersebut masih sangat kecil," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Eko Hari Kuncahyo, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan beras sebanyak 800 ton terserap dari Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa dan Provinsi Gorontalo.
"Namun kami optimis target serapan beras akan berupaya untuk dicapai," kata
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyerapan beras petani lokal, berapapun jumlahnya Bulog akan beli.
Perum Bulog Divre Sulutgo menargetkan serapan beras petani lokal pada 2021 sebanyak 5.183 ton lebih tinggi daripada tahun lalu sebanyak 3.000 ton.
Menurut dia, Sulut dan Gorontalo bukan daerah sentra produksi padi sehingga tidak akan banyak melampaui target namun pihaknya akan terus berupaya agar target serapan beras lokal ini bisa tercapai di tahun ini.
.
"Tidak semua kabupaten dan kota di Sulut maupun Gorontalo yang merupakan penghasil beras, sehingga penyerapannya juga tidak terlalu banyak," katanya.
Apalagi, katanya, harga beli di tingkat pasaran masih lebih tinggi dibandingkan dengan HPP yang ditetapkan pemerintah.
"Harus diakui jika dibandingkan dengan target serapan beras tahun ini, angka tersebut masih sangat kecil," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Eko Hari Kuncahyo, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan beras sebanyak 800 ton terserap dari Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa dan Provinsi Gorontalo.
"Namun kami optimis target serapan beras akan berupaya untuk dicapai," kata
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyerapan beras petani lokal, berapapun jumlahnya Bulog akan beli.
Perum Bulog Divre Sulutgo menargetkan serapan beras petani lokal pada 2021 sebanyak 5.183 ton lebih tinggi daripada tahun lalu sebanyak 3.000 ton.
Menurut dia, Sulut dan Gorontalo bukan daerah sentra produksi padi sehingga tidak akan banyak melampaui target namun pihaknya akan terus berupaya agar target serapan beras lokal ini bisa tercapai di tahun ini.
.
"Tidak semua kabupaten dan kota di Sulut maupun Gorontalo yang merupakan penghasil beras, sehingga penyerapannya juga tidak terlalu banyak," katanya.
Apalagi, katanya, harga beli di tingkat pasaran masih lebih tinggi dibandingkan dengan HPP yang ditetapkan pemerintah.