Manado (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Sulut) telah memutar balik sebanyak 728 kendaraan, selama berlangsungnya Operasi Ketupat Samrat 2021 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1442 Hijriah yang digelar dari 6-17 Mei 2021.

Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Manado, Selasa mengatakan, data dari Biro Operasi Polda Sulut, terdapat 728 unit kendaraan yang akan mudik berhasil diputar balik petugas di Pos Penyekatan yang tersebar di enam Polresta dan Polres jajaran selama pelaksanaan Operasi Ketupat.

Enam Pos Penyekatan didirikan di wilayah hukum Polresta Manado, Polres Bitung, Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) Utara, Polres Bolmong Selatan, Polres Kotamobagu, dan Polres Minahasa Selatan.

“Total kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang masuk 3.652 unit, kendaraan keluar 2.932 unit, dan kendaraan yang diputar balik 728 unit,” katanya.

Ia mengatakan pergerakan kendaraan baik yang masuk, keluar maupun diputar balik, terbanyak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Minahasa Selatan dengan Kabupaten Bolmong.

“Untuk di wilayah Minahasa Selatan, kendaraan yang masuk sebanyak 1.557 unit, kendaraan keluar 993 unit, dan kendaraan yang diputar balik 291 unit,” katanya.

Ia menambahkan kendaraan yang diputar balik tersebut disebabkan karena tidak memenuhi persyaratan masuk ke wilayah Provinsi Sulut.

“Seperti tidak membawa surat keterangan rapid test antigen atau swab PCR, dan tetap mencoba masuk di tengah penyekatan pelarangan arus mudik,” katanya.

Operasi Ketupat Samrat tersebut dilaksanakan Polda Sulut dan jajaran beserta TNI, unsur pemerintah daerah di antaranya Sat Pol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya.

Pengetatan dan penyekatan kendaraan yang akan mudik juga menjadi fokus pelaksanaan tugas operasi tersebut, selain pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat.

Ia mengatakan, meski Operasi Ketupat Samrat 2021 telah selesai, Polda Sulut dan jajaran tetap melakukan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), salah satunya dalam bentuk Operasi Yustisi Protokol Kesehatan.

"Mengimbau masyarakat jangan lengah, tetap patuhi protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum berakhir. Mari tetap patuhi 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” katanya.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024