Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyebutkan pada indikator kinerja pembangunan ekonomi tahun 2022 menargetkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara naik menjadi sekitar 4,5-5,5 persen.
"Pada Musrenbang ini membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD tahun 2022, menyepakati permasalahan pembangunan daerah, prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota lingkup provinsi, program, kegiatan, sub kegiatan, pagu indikatif, indikator dan target kinerja serta lokasi," sebut Gubernur Olly di Manado, Jumat..
Pelaksanaan musrenbang ini, ujar dia, juga merupakan tahap penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan nasional.
Gubernur menambahkan, indikator kinerja pembangunan lainnya di tahun depan yaitu tingkat pengangguran terbuka yang ditargetkan turun menjadi 6,47 – 7,18 persen.
Selanjutnya, tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi 6,9 – 7,5 persen serta prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 16,2 persen.
Olly menerangkan bahwa RKPD 2022 adalah bagian dari pencapaian visi misi besar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Tujuannya adalah 'Sulawesi Utara maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik.
Gubernur menambahkan, ada lima misi pembangunan yang akan dilakukan yaitu peningkatan kualitas manusia, penguatan ekonomi yang bertumpu pada industri pertanian, perikanan, pariwisata dan jasa.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur dan perluasan konektivitas, pembangunan daerah yang berkelanjutan lingkungan, dan pemerintahan yang baik dan bersih didukung oleh sinergitas antardaerah, katanya.
"Pada Musrenbang ini membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD tahun 2022, menyepakati permasalahan pembangunan daerah, prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota lingkup provinsi, program, kegiatan, sub kegiatan, pagu indikatif, indikator dan target kinerja serta lokasi," sebut Gubernur Olly di Manado, Jumat..
Pelaksanaan musrenbang ini, ujar dia, juga merupakan tahap penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan nasional.
Gubernur menambahkan, indikator kinerja pembangunan lainnya di tahun depan yaitu tingkat pengangguran terbuka yang ditargetkan turun menjadi 6,47 – 7,18 persen.
Selanjutnya, tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi 6,9 – 7,5 persen serta prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 16,2 persen.
Olly menerangkan bahwa RKPD 2022 adalah bagian dari pencapaian visi misi besar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Tujuannya adalah 'Sulawesi Utara maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik.
Gubernur menambahkan, ada lima misi pembangunan yang akan dilakukan yaitu peningkatan kualitas manusia, penguatan ekonomi yang bertumpu pada industri pertanian, perikanan, pariwisata dan jasa.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur dan perluasan konektivitas, pembangunan daerah yang berkelanjutan lingkungan, dan pemerintahan yang baik dan bersih didukung oleh sinergitas antardaerah, katanya.