Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor puluhan ton biji pala ke China pada pertengahan Maret 2021.

"Biji pala yang diekspor ke China sebanyak 24 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 102.100 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan biji pala sangat banyak manfaatnya, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya yang sangat khas.

Darwin mengatakan hal tersebut harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.

"Permintaan ekspor pala dan ke berbagai negara di dunia ini menunjukkan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," ujarnya.

Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi agar pengekspor Sulut mampu meningkatkan kualitas produksi pala sehingga tujuan pasar akan semakin bertambah.

Ia mengatakan, pasar ekspor biji pala tersebut selain di Asia, yang paling banyak juga ke beberapa negara di Eropa yakni Italia, Jepang, AS, Afrika Selatan, Spanyol, Vietnam, Belanda dan Rusia.

Komoditas biji pala asal Sulut memang paling banyak diminati negara-negara di Uni Eropa. Namun, Asia, Amerika dan Afrika juga menggemarinya.

Pemerintah, katanya, akan tetap mempromosikan produk unggulan Sulut di berbagai pameran virtual baik dalam maupun luar negeri.

Pihaknya berharap para petani dan pengekspor agar terus berinovasi, agar pasar semakin terbuka lebar.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024