Manado (Antara News) - Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara(Apeksu) meminta pemerintah daerah membantu petani kelapa ditengah merosotnya harga kopra pada awal tahun ini.

"Harga kopra terus ambruk hingga ketitik terendeh, di tingkat pedagang pengumpul sekarang  hanya Rp3300 per kilogram(kg), ini semakin memberatkan petani, untuk itu pemerintah daerah harus cari solusi terhadap permasalahan petani," kata Ketua Apeksu Sulut, George Umpel di Manado, Selasa.

Bantuan terhadap petani kelapa, kata Umpel, banyak cara, diantaranya yang sering diusulkan namun belum pernah diwujudkan yakni dana talangan bagi petani.

"Dana talangan ini bisa menjaga harga kopra ke posisi stabil, sebab di saat harga ambruk seperti sekarang, ditalangi dengan dana pemerintah terlebih dulu," kata Umpel.

Sekjen Apeksu, Emil Mamesah, mengatakan, dana talangan ini dapat membantu petani kelapa lepas dari jurang kemiskinan yang selalu mengintip menyusul pergerakan harga secara cepat terjadi.

"Fluktuasi harga kopra sangat cepat, dalam sehari bisa turun beberapa ribu rupiah per kilogram, seandainya ada dana talangan, maka kondisi ini dapat dihindarkan, sebab selisih penurunan tersebut dapat memanfaatkan dana talangan," kata Emil.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Janny Rembet, mengatakan, harga kopra sangat rentan terhadap kondisi harga di pasar internasional khususnya crude coconut oil (CCO) dan minyak sawit.

"Saat ini harga CCO di pasar internasional sedikit melesu, menyusul banyak jenis minyak nabati mulai dikembangkan beberapa negara dan secara perlahan menjadi alternatif minyak kelapa, ini menjadi penyebab harga kopra terkontraksi tajam," kata Janny.

Para petani mengatakan, harga kopra yang wajar dan menguntungkan berkisar Rp5000 per kg, pada besaran ini, petani sedikit bernapas lega, sebab dapat memperoleh kelebihan dana menutupi biaya keluarga yang dari waktu ke terus membumbung tinggi.

Kopra yang merupakan satu dari produk turunan kelapa, pernah mencapai harga tertinggi Rp8000-9000 per kg sekitar tiga empat tahun silam, setelah itu kopra terus ambruk secara cepat dan hari ini hanya Rp3300 per kg.(*)   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024