Manado (ANTARA) - Kegemaran touring melekat dalam diri Rusdin Rezkhy Rosna Laihi, itulah yang mendasari Kepala Divisi Touring YNCI Chapter Bitung yang tergabung dalam Bold Riders Manado ini nekat berkendara seorang diri ke Sulawesi Tenggara pada 1-17 Maret 2021 dengan jarak tempuh hampir 4.000 kilometer.
Sesuai dengan tujuannya, pria yang akrab disapa Rezkhy ini mengusung tema solo touringnya dengan nama ‘Bitung Road to Sulawesi Tenggara’. Menurut Rezkhy, dirinya punya alasan khusus memilih Sulawesi Tenggara sebagai destinasi dalam touringnya kali ini.
“Tahun lalu, saya melakukan touring jarak jauh ke Sabang dan Jakarta bersama rekan-rekan dari YNCI Chapter Bitung yang tergabung dalam Bold Riders Manado. Tetapi dalam touring tersebut, saya belum pernah singgah di Sulawesi Tenggara.
Karena itulah, keinginan untuk ke sana begitu kuat sehingga saya melakukan solo touring ini,” kata Rezkhy, Jumat (19/3/2021). Rezkhy mengisahkan, selama perjalanan di Sulawesi Tenggara, dirinya mengunjungi ikon-ikon Kota Kendari, Buton, dan Baubau. Ia juga menyambangi sejumlah tempat peninggalan sejarah di wilayah yang dilintasi.
solo ride ke Sultra (1)
“Di Kendari, saya mencoba mengeksplorasi ikon kota tersebut diantaranya Masjid Terapung Al Alam dan Jembatan Teluk Kendari. Kemudian di Baubau dan Buton, saya menyambangi peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Patung Ekor Naga, Patung Kepala Naga, Keraton Kesultanan Buton dan Tugu Selamat Datang Buton. Selain itu, masih banyak lagi tempat yang saya kunjungi dalam solo touring tersebut,” lanjutnya.
Rezkhy juga bercerita, dirinya sempat merasakan ketakutan saat terjebak di tengah hutan pada malam hari di wilayah Kabupaten Bombana. Apalagi jalur yang dilewatinya terkenal mistis dan rawan kecelakaan.
Selain mengeksplorasi ikon-ikon kota dan tempat wisata di Sulawesi Tenggara, solo touring ini menjadi kesempatan Rezkhy, mewakili YNCI Chapter Bitung yang tergabung dalam Bold Riders Manado untuk menjalin silaturahmi dengan sesama anak motor dari berbagai daerah.
“Solo riding kali ini cukup berkesan karena saya akhirnya bisa touring ke Sulawesi Tenggara. Selain itu, saudara saya juga bertambah karena bisa bersilaturahmi dengan banyak teman dari beragam klub motor, baik di Gorontalo, Sulawesi Tengah, maupun Sulawesi Tenggara,” tutupnya. (*)
Sesuai dengan tujuannya, pria yang akrab disapa Rezkhy ini mengusung tema solo touringnya dengan nama ‘Bitung Road to Sulawesi Tenggara’. Menurut Rezkhy, dirinya punya alasan khusus memilih Sulawesi Tenggara sebagai destinasi dalam touringnya kali ini.
“Tahun lalu, saya melakukan touring jarak jauh ke Sabang dan Jakarta bersama rekan-rekan dari YNCI Chapter Bitung yang tergabung dalam Bold Riders Manado. Tetapi dalam touring tersebut, saya belum pernah singgah di Sulawesi Tenggara.
Karena itulah, keinginan untuk ke sana begitu kuat sehingga saya melakukan solo touring ini,” kata Rezkhy, Jumat (19/3/2021). Rezkhy mengisahkan, selama perjalanan di Sulawesi Tenggara, dirinya mengunjungi ikon-ikon Kota Kendari, Buton, dan Baubau. Ia juga menyambangi sejumlah tempat peninggalan sejarah di wilayah yang dilintasi.
“Di Kendari, saya mencoba mengeksplorasi ikon kota tersebut diantaranya Masjid Terapung Al Alam dan Jembatan Teluk Kendari. Kemudian di Baubau dan Buton, saya menyambangi peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Patung Ekor Naga, Patung Kepala Naga, Keraton Kesultanan Buton dan Tugu Selamat Datang Buton. Selain itu, masih banyak lagi tempat yang saya kunjungi dalam solo touring tersebut,” lanjutnya.
Rezkhy juga bercerita, dirinya sempat merasakan ketakutan saat terjebak di tengah hutan pada malam hari di wilayah Kabupaten Bombana. Apalagi jalur yang dilewatinya terkenal mistis dan rawan kecelakaan.
Selain mengeksplorasi ikon-ikon kota dan tempat wisata di Sulawesi Tenggara, solo touring ini menjadi kesempatan Rezkhy, mewakili YNCI Chapter Bitung yang tergabung dalam Bold Riders Manado untuk menjalin silaturahmi dengan sesama anak motor dari berbagai daerah.
“Solo riding kali ini cukup berkesan karena saya akhirnya bisa touring ke Sulawesi Tenggara. Selain itu, saudara saya juga bertambah karena bisa bersilaturahmi dengan banyak teman dari beragam klub motor, baik di Gorontalo, Sulawesi Tengah, maupun Sulawesi Tenggara,” tutupnya. (*)