Manado (ANTARA) - Pencanangan 'Gerakan Sulut Bermasker' (GSB) yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian disertai aksi membagikan sebanyak 11,3 juta masker bagi masyarakat yang ada di 15 kabupaten dan kota, Jumat.

"Pencanangan ini sebagai gagasan untuk semakin memperkuat pencegahan COVID-19," sebut Penjabat Gubernur Sulut Agus Fatoni di Manado, Jumat.

Latar belakang pencanangan GSB ini karena berdasarkan data ada 27 persen masyarakat Sulut yang tidak percaya akan tertular COVID-19.

Dari persentase ini menempatkan provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu menempati urutan ke- 2 di Indonesia.

“Karena itu, kami tergugah untuk mencanangkan GSB sebagai sebuah gerakan Pemerintah Provinsi Sulut mengajak seluruh masyarakat tetap memakai masker di tengah aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Pencanangan gerakan ini juga akan mengedukasi masyarakat bahwa memakai masker merupakan cara efektif meminimalisasi penyebaran COVID-19, apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan penggunaan masker dapat mengurangi risiko penularan COVID-19 hingga 85 persen.

Kepala Balitbang Kemendagri itu menambahkan, melalui gerakan ini masyarakat diimbau memakai masker dengan baik dan benar, antara lain tidak menyentuh masker saat mengenakannya, memastikan masker menutupi mulut dan hidung, meminimalisasi celah dan menggunakan tangan yang bersih.

“Pencanangan Gerakan Sulut Bermasker diharapkan mengurangi jumlah masyarakat Sulut yang terpapar COVID-19, terlebih dalam menyambut dan melaksanakan pilkada, hari raya Natal dan tahun baru, peningkatan kasus COVID-19 harus diantisipasi,” kuncinya.

Pencanangan Gerakan Sulut Bermasker dirangkaikan dengan pembagian masker dan sembako, penyerahan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dan pelepasan duta Gerakan Sulut Bermasker oleh Mendagri.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024