Manado (ANTARA) - Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara(Sulut) Maximiliaan J Lomban menyerahkan kartu dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) lewat "program tali kasih".
"Kartu BPJAMSOSTEK kali diberikan kepada ratusan warga Kelurahan Madidir Ure, Kecamatan Madidir, Kota Bitung," kata Lomban di Manado, Selasa.
Lomban mengatakan, program tali kasih Pemerintah Kota Bitung di sektor ketenagakerjaan akan terus berlanjut dan menyasar warga yang bekerja di sektor informal. dan berharap, bantuan ini dapat membantu masyarakat yang tidak memiliki gaji tetap.
Lomban mengatakan Pemerintah Kota Bitung senantiasa berusaha membuat warganya agar tidak hidup miskin. Untuk itu diadakan berbagai program yang manfaatnya langsung menyentuh masyarakat diantaranya di bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Program ini sumbernya bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bitung tetapi merupakan suatu wujud kepedulian dari seluruh pejabat pemerintah sebagai sedekah atau diakonia yang dikumpulkan dan diserahkan dalam bentuk Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat dirasakan langsung oleh para pekerja informal yang ada di Kota Bitung.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bitung, Weenas Luntungan mengatakan, tali kasih merupakan program murni Wali Kota Bitung, Maximiliaan J. Lomban, untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bitung khususnya bagi para pekerja informal.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Manado, Hendrayanto, mengatakan program tali kasih yang digagas langsung oleh Wali Kota Bitung Max Lomban untuk memberikan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja pekerja rentan atau pekerja informal.
"Pekerja yang akan dilindungi seperti tukang becak, pedagang, nelayan dalam perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dengan iuran sebesar Rp16.800 per orang," katanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi ke Pemerintah Kota Bitung atas inovasinya dengan melibatkan pejabat pemerintah untuk bersedekah atau berdiakonia, dengan menyisihkan penghasilannya untuk membantu masyarakat pekerja yang tidak mampu untuk mendapatkan jaminan sosial.
Saat ini, katanya implementasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Kota Bitung sudah sampai dengan perlindungan di tingkat Non ASN dan Aparatur Lingkungan RT/RW.
Diharapkan program ini dapat membantu memudahkan para pekerja sektor informal untuk lebih percaya diri dan semangat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kapasitas Pembangunan dan Ekonomi Kota Bitung, stabilitas keamanan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menunjang Bitung sebagai Kota Pariwisata.
"Kartu BPJAMSOSTEK kali diberikan kepada ratusan warga Kelurahan Madidir Ure, Kecamatan Madidir, Kota Bitung," kata Lomban di Manado, Selasa.
Lomban mengatakan, program tali kasih Pemerintah Kota Bitung di sektor ketenagakerjaan akan terus berlanjut dan menyasar warga yang bekerja di sektor informal. dan berharap, bantuan ini dapat membantu masyarakat yang tidak memiliki gaji tetap.
Lomban mengatakan Pemerintah Kota Bitung senantiasa berusaha membuat warganya agar tidak hidup miskin. Untuk itu diadakan berbagai program yang manfaatnya langsung menyentuh masyarakat diantaranya di bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Program ini sumbernya bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bitung tetapi merupakan suatu wujud kepedulian dari seluruh pejabat pemerintah sebagai sedekah atau diakonia yang dikumpulkan dan diserahkan dalam bentuk Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat dirasakan langsung oleh para pekerja informal yang ada di Kota Bitung.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bitung, Weenas Luntungan mengatakan, tali kasih merupakan program murni Wali Kota Bitung, Maximiliaan J. Lomban, untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bitung khususnya bagi para pekerja informal.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Manado, Hendrayanto, mengatakan program tali kasih yang digagas langsung oleh Wali Kota Bitung Max Lomban untuk memberikan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja pekerja rentan atau pekerja informal.
"Pekerja yang akan dilindungi seperti tukang becak, pedagang, nelayan dalam perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dengan iuran sebesar Rp16.800 per orang," katanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi ke Pemerintah Kota Bitung atas inovasinya dengan melibatkan pejabat pemerintah untuk bersedekah atau berdiakonia, dengan menyisihkan penghasilannya untuk membantu masyarakat pekerja yang tidak mampu untuk mendapatkan jaminan sosial.
Saat ini, katanya implementasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Kota Bitung sudah sampai dengan perlindungan di tingkat Non ASN dan Aparatur Lingkungan RT/RW.
Diharapkan program ini dapat membantu memudahkan para pekerja sektor informal untuk lebih percaya diri dan semangat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kapasitas Pembangunan dan Ekonomi Kota Bitung, stabilitas keamanan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menunjang Bitung sebagai Kota Pariwisata.