Manado (ANTARA) - Mengutip ungkapkan populer Nelson Mandela; Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (pendidikan adalah senjata paling hebat yang kamu dapat gunakan untuk mengubah dunia), memberikan motivasi bagi kita di era new normal, kendati menghadapi tantangan yang lebih kompleks dengan adanya pandemi virus corona (COVID-19), makin berkembangnya teknologi informasi, tuntutan perubahan dunia yang begitu dinamis mendorong semua elemen harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini. 

Jadi apa yang harus kita lakukan demi meningkatkan kualitas generasi muda yang unggul? yakni dengan terus belajar dan mentransfer ilmu demi masa depan generasi muda di masa pandemi saat ini.

Ada pula ungkapan yang bisa menyemangati dalam belajar daring di tengah pandemi COVID-19 yakni, "Ilmu tak akan pernah ada habisnya, jadi jangan pernah berpikir untuk berhenti belajar, sebab kehidupan tidak akan pernah berhenti untuk mengajarkanmu."

Belajar bukan hanya sekedar transfer ilmu, namun merupakan  suatu proses yang dialami seseorang untuk dapat memahami apa yang dipelajari. Proses inilah yang sangat penting, di mana ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Proses belajar yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami apa yang kita sampaikan harus membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar.

Berbagai model pembelajaran disarankan untuk dicoba saat ini, dan siswa dijadikan subyek belajar bukan objek belajar yang hanya menerima dan guru yang aktif. Pembelajaran sekarang diharapkan siswa aktif dan secara kolaborasi berproses memahami materi yang disampaikan guru dan guru sebagai fasilitator saja.

Harus diakui dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi COVID-19. Akibatnya, banyak perubahan terjadi dari proses belajar tatap muka berubah ke daring (online). Berbagai fasilitas pembelajaran jarak jauh pun dimanfaatkan seperti dengan zoom, webex, Google meet, dsb.

Jika sebelum pandemi COVID-19, para siswa bisa dengan leluasa belajar di sekolah. Namun, sejak beberapa bulan terakhir, bahkan memasuki tahun ajaran baru sekalipun, rutinitas itu belum bisa kembali.

Pasalnya, pandemi belum menunjukkan tanda mereda, yang membuat sistem belajar harus berubah. Pemerintah mengubah sistem mengajar konvensional diganti dengan belajar dari rumah, hal ini diambil untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Kegiatan belajar yang baru ini memiliki banyak dampak, satu di antaranya berpotensi membuat para siswa mudah bosan dan kehilangan fokus maupun konsentrasi.

Hal ini yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama di Desa Wasian, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Euro Sanger yang harus melakukan belajar mengajar dari rumah secara daring.

Padahal, tahun ajaran ini merupakan pengalaman pertamanya memasuki SMP, setelah lulus dari sekolah dasar. Namun sebagai anak petani yang ingin sukses dia terus belajar dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

Dia bersama orang tuanya sangat bersyukur karena di saat anak-anak harus belajar daring dari rumah, jaringan Telkomsel 4G sudah masuk ke desanya.

Begitu pula, cerita dari ibu guru pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kalawat, Minahasa Utara Veronita, yang bisa mengajar lewat jaringan internet Telkomsel.

"Jaringan Telkomsel saat ini sangat baik, dan memudahkan saya untuk memberikan pelajaran dari jarak jauh pada murid PAUD," jelasnya.

Pihaknya tak dapat membayangkan, kondisi saat ini dengan new normal, harus belajar dari rumah, jika tanpa jaringan Telkomsel.

Pihaknya berharap pemerintah akan terus memperhatikan dunia pendidikan, untuk menghasilkan generasi Bangsa Indonesia yang tangguh menghadapi tantangan zaman.

Pemerintah tidak tinggal diam.

Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memperbesar dukungan mitra swasta guna menyukseskan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan platform teknologi selama masa darurat Coronavirus Disease (Covid-19) yang saat ini tengah terjadi. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi kinerja yang telah dilaksanakan Kemendikbud dan juga dukungan sektor swasta dalam merespon arahan Presiden untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Dikatakan Kemendikbud,  pihaknya sangat menghargai kerja keras teman-teman Kemendikbud dan juga dukungan para operator telekomunikasi yang telah memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar jarak jauh secara daring dengan memberikan akses internet gratis kepada pelajar, guru, dan dosen.Subsidi data yang diberikan operator telekomunikasi sangat membantu pelajar maupun pendidik untuk belajar, sehingga tetap produktif di rumah.

Mendikbud mengakui besarnya tantangan pembelajaran daring dalam darurat Covid-19. Dalam situasi yang tidak mudah ini, tidak semua pembelajaran daring yang dilakukan sekolah akan optimal.

Memang tidak semua daerah punya akses smartphone ataupun koneksi internet yang baik. Jadi ini merupakan suatu hal yang menantang. Tetapi pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ke depan memastikan sekolah bisa menyelenggarakan pembelajaran daring.

Berikan 30GB free

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan Telkomsel juga mengambil peran sebagai connectivity enabler dengan mengoptimalkan aset-asetnya untuk menjaga semua elemen masyarakat dapat tetap terhubung dan menjaga produktivitasnya di segala sektor kehidupan. 

Pada sektor pendidikan, menyusul imbauan Presiden Joko Widodo untuk mendorong proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, Telkomsel menggandeng beberapa aplikasi e-learning untuk menghadirkan Paket Bebas Akses Ilmupedia hingga 30GB tanpa biaya bagi pelanggan prabayar maupun paskabayar Telkomsel untuk mengakses platform belajar daring. 
Saat ini sebanyak 39 learning management system (LMS) perguruan tinggi telah terkoneksi dengan Ilmupedia dan menyusul LMS dari 92 perguruan tinggi lain dalam waktu dekat.

"Upaya ini merupakan bentuk gotong royong kami untuk memudahkan akses pembelajaran bagi pelajar, guru, dosen dan orang tua. Karena kami memahami proses belajar harus tetap terjaga di masa sulit seperti ini sekalipun," tutur Setyanto.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menyiagakan tambahan kapasitas jaringan di sejumlah wilayah yang memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh.

Pengguna nomor prabayar dan pascabayar Telkomsel bisa mengaktifkan paket data Rp0 melalui aplikasi My Telkomsel.

Setelah pengguna memasukkan nomor Telkomsel yang aktif, pengguna akan mendapatkan akses data sebesar 30GB untuk akses Ruangguru selama 30 hari sejak tanggal aktivasi.

Saat ini Telkomsel sedang bekerja bersama-sama dengan penyelenggara aplikasi pendidikan yang lain. Kita punya produk Telkomsel Ilmu Pedia, ada beberapa penyelenggara aplikasi pendidikan yang akan kita berlakukan hal yang sama.

Tidak hanya itu, Setyanto mengatakan bahwa Telkomsel tengah berkomunikasi dengan berbagai institusi pendidikan tinggi untuk bekerjasama menghadirkan sistem belajar dari rumah.

Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya lonjakan trafik data sebagai dampak pemanfaatan internet untuk mendukung aktivitas pembelajaran jarak jauh, Telkomsel telah menyiagakan tambahan kapasitas jaringan di sejumlah wilayah yang memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh.

Selain itu, Telkomsel juga telah melakukan pengamanan jaringan di wilayah residensial dan titik posko penanggulangan COVID-19, seperti rumah sakit dan kantor pemerintah terkait.

Pihaknya menjamin di network-nya siapkan sebaik mungkin untuk mengantisipasi lonjakan trafik, karena sudah ada datanya lonjakan itu rata-ratanya akan berapa.

Penyediaan Kuota Terjangkau

Telkomsel juga bersama Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengumumkan kolaborasi bersama dengan menghadirkan program “Penyediaan Kuota Terjangkau”. 

Inisiatif tersebut bertujuan untuk  mendukung berbagai tingkat Pendidikan institusi Madrasah di seluruh Indonesia dalam mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar secara online, sekaligus memberikan para pelajar, tenaga pengajar, dan karyawan pilihan paket kuota data khusus dengan harga terjangkau, di saat penuh tantangan seperti masa pendemi COVID-19 sekarang. 

VP SME Management Telkomsel Ericson Sibagariang mengatakan, Telkomsel menyambut baik kolaborasi bersama Kementerian Agama RI untuk memperkuat upaya gotong royong dalam menghadirkan solusi yang dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah dalam beradaptasi terhadap dinamika kehidupan, terutama sebagai dampak pandemi COVID-19 di Indonesia yang mengharuskan masyarakat untuk memprioritaskan aktivitas seperti belajar, bekerja dan beribadah di rumah.

Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan, Telkomsel berupaya menjadikan Penyediaan Kuota Terjangkau sebagai inisiatif yang tidak hanya mampu mendukung upaya bersama dalam menjaga keselamatan seluruh pihak yang terlibat di sektor pendidikan melalui penerapan kegiatan pembelajaran jarak jauh, namun juga dapat meningkatkan ekosistem literasi digital di sektor pendidikan secara lebih intensif dan berkelanjutan.

Direktur KSKK Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag RI, Ahmad Umar mengatakan, kerja sama ini sebagai salah satu upaya Kemenag dalam merespon tantangan  keberlangsungan pembelajaran di madrasah pada era New Normal. Sinergi strategis ini diharapkan dapat memudahkan akses pembelajaran siswa sekaligus meringankan beban orang tua dalam menghadapi dampak ekonomi pandemi Covid-19.

Ericson menambahkan, terdapat dua pilihan paket data yang tersedia di dalam program Penyediaan Kuota Terjangkau, yaitu Society Package dan Bulk Package. Society Package merupakan paket data untuk pengajar dan tenaga pendidikan lainnya yang ada di lingkungan Madrasah dengan pilihan besaran kuota mulai dari 10 GB dan harga mulai dari Rp40.000. 

Sedangkan Bulk Package dapat dibeli oleh pengelola Madrasah dan memberikan ragam pilihan kuota data di dalamnya untuk para pelajar, baik itu yang menggunakan layanan prabayar maupun pascabayar Telkomsel. 

Selain menyediakan kuota internet, Bulk Package juga menghadirkan paket kuota data layanan CloudX, yakni solusi komunikasi terintegrasi berbasis teknologi cloud dari Telkomsel, yang dapat digunakan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para siswa-siswi dalam menjalani kegiatan belajar jarak jauh melalui fitur virtual conference.

Penyediaan Kuota Terjangkau tersedia bagi lebih dari 80 ribu madrasah di seluruh Indonesia sebagai hasil kolaborasi dari Telkomsel bersama Kementerian Agama. Berbagai tingkat madrasah dapat menerima manfaat dari inisiatif tersebut, mulai dari tingkatan Raudhatul Athfal (setara TK), Madrasah Ibtidaiyah (setara SD), Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), hingga Madrasah Aliyah (setara SMA).

Pihaknya berharap, solusi yang dihadirkan Telkomsel bersama Kementerian Agama RI ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi seluruh elemen di berbagai tingkatan Madrasah di seluruh penjuru negeri. 

Semangat belajar dan berbagi ilmu pengetahuan secara daring selama pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hikmah tersendiri, dan semua akhirnya akan beradaptasi dan terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh. Semangat untuk terus belajar ini yang harus dipertahankan.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024