Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia.
Ucapan selamat Mahathir disampaikan melalui akun twitter-nya @chedetofficial di Kuala Lumpur, Selasa.
"Saya ucap tahniah (selamat) kepada Bapak Jokowi atas kemenangan secara resmi sebagai Presiden Republik Indonesia. Saya berharap kerjasama antara dua negara akan semakin erat setelah ini," tulisnya.
Postingan Mahathir tersebut menimbulkan pro dan kontra dari pengikutnya baik yang mendukung pengakuan kemenangan Jokowi maupun yang beropini kalau pengumuman tersebut belum sah.
Pemilik akun @sutan_rajoendah menyatakan penyampaian pengumuman Jokowi sebagai pemenang Pilpres belum sah. "Belum sah datuk," tulisnya.
Pemilik akun twitter @joe34078247 menyatakan di Indonesia banyak kecurangan Datuk ini tidak sah rakyat Indonesia tidak terima hasil Pilpres yang dimenangkan kubu Jokowi.
Pernyataan tersebut langsung ditimpali oleh pemilik akun @zeemfirdaus88. "Rakyat ?. Rakyat Prabowo yang nggak terima. Selain itu semuanya terima," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh @m_fniam. Dia menyatakan pendukung Prabowo sebagian sudah menerima hanya yang nggak waras yang tidak menerima.
Berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara Presiden dan Wakil Presiden yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen dan pasangan Prabowo - Sandiaga memperoleh 68.650.239 atau 44,50 persen.
Berita Terkait
Mahathir khawatirkan COVID-19 di Malaysia tembus 23.000
Sabtu, 21 Agustus 2021 8:37 Wib
Muhyiddin Yassin gantikan Mahathir sebagai PM Malaysia
Sabtu, 29 Februari 2020 16:48 Wib
Mahathir akan menyerahkan penghargaan ke Novel Baswedan
Selasa, 11 Februari 2020 19:04 Wib
Pembelajaran sains dan matematika di Malaysia gunakan Bahasa Inggris
Kamis, 6 Februari 2020 13:08 Wib
Menlu : Pertemuan Presiden Jokowi - Mahathir membahas tiga isu
Jumat, 9 Agustus 2019 20:09 Wib
Mahathir : Prevailing Definition of "Terrorist" Must be Changed
Kamis, 14 Januari 2010 14:31 Wib
Mahathir : Tafsiran Teroris Harus Ditolak
Kamis, 14 Januari 2010 14:20 Wib
Kunjungan Mahathir Pererat Hubungan Indonesia-Malaysia
Rabu, 13 Januari 2010 21:48 Wib