Manado, (Antaranews Sulut) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ratusan ton tepung kelapa ke China di awal September 2018.
"Tepung kelapa ke China cukup rutin diekspor ke negara tersebut, karena memang permintaannya cukup banyak," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Rabu.
Dia mengatakan pengiriman pertama sebanyak 25,5 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 44.040 dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, katanya, ekspor tepung kelapa kedua sebanyak 37,9 ton dengan nilai 58.892 dolar AS dan ketiga sebanyak 52 ton dengan sumbangan devisa bagia negara 85.630 dolar AS.
Ia menjelaskan pasar ekspor tepung kelapa ke China cukup tinggi, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor di Sulut.
"Produk dengan komoditas kualitas terbaik, jangan kecewakan pembeli luar negeri,"katanya.
Dia menjelaskan pemerintah akan terus memfasilitasi agar pengekspor di Sulut dimudahkan dalam pengurusan berkas.
"Kami tidak memungut biaya apapun dalam pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA)," katanya.
Dan, pihaknya akan terus mencari pasar baru untuk semua produk unggulan Sulut, baik turunan kelapa, pala, hasil perikanan dan kerajinan lainnya.
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 12-09-2018 18:24:11
Berita Terkait
Karantina pastikan produk ekspor perikanan Sulut aman
Rabu, 8 Mei 2024 6:44 Wib
Karantina Sulut periksa 13.657 ekor ikan kerapu siap ekspor ke Hong Kong
Rabu, 17 April 2024 21:13 Wib
Wapres Ma'ruf minta kembangkan hilirisasi produk halal di Sulut
Kamis, 4 April 2024 17:38 Wib
Wagub: Ekspor ke China mantapkan Sulut pintu gerbang Asia Pasifik
Jumat, 23 Februari 2024 5:40 Wib
Max Cargo pertama di Sulut layani carter flight dorong kinerja ekspor
Kamis, 22 Februari 2024 13:41 Wib
Jerry Sambuaga: Hilirisasi bukan penyebab penurunan ekspor di Januari 2024
Rabu, 21 Februari 2024 10:01 Wib
Kemendag minta Atase Perdagangan dan ITPC promosikan produk ekspor Sulut
Minggu, 11 Februari 2024 23:15 Wib
Wamendag Jerry Sambuaga pastikan keamanan produk pangan guna genjot ekspor
Minggu, 11 Februari 2024 2:28 Wib