Roma Jo, sapaan akrab politisi muda PDIP itu, bertem dengan para konstituenya yang berasal dari berbagai kalangan dan mendengarkan berbagai masukan yang disampaikan.
"Aspirasi disampaikan Pak Sianturi, pak Wemfrits Yakob, serta seorang Lansia yang menyampaikan masukan mengenai masalah infrastruktur, kesehatan dan pendidikan," kata Roma Jo.
Masalah infrastruktur diangkat oleh Wemfrits Yakobs yakni tentang jalan di TPU Kristen dan Islam di wilayah tersebut yang sudah dianggarkan, namun tak juga dilaksanakan, kemudian soal anak sungai Mayondi sepanjang 1,8 km dan sumur bor yang juga sudah ada dananya tapi belum dilaksanakan.
Terhadap aspirasi tersebut Makawata, berjanji menyampaikan dan memperjuangkannya sampai kepada perangkat daerah terkait, meskipun bukan merupakan mitra kerjanya, namun sebagai wakil rakyat dan disampaikan.
Sedangkan aspirasi dari Pak Sianturi adalah tentang pengadaan sekolah SMP Negeri di Singkil, permintaan bantuan untuk memperbaiki dinding selokan yang rusak, lalu penyemprotan untuk mencegah malaria dan DBD serta pemeriksaan gigi gratis.
Keluhan lainnya adalah tentang BPJS yang masih susah digunakan karena masih menunggak dan minta bantuanya diselesaikan.
Terhadap hal itu, Roma Jo, mengatakan akan membantu melalui provinsi karena lahan tempat pembangunan SMP itu milik provinsi akan diupayakan supaya bisa dihibahkan ke Manado dan dapat dibangunkan SMP bahkan kau bisa SMA.
Demikian juga mengenai pemeriksaan kesehatan gratis akan mengundang jaringannya dan mengupayakan pemeriksaan. Kesehatan Gigi gratis, dan membantu pembangunan tembok selokan di wilayah itu.
"Mengenai BPJS memang harus dibayar dan saya punya program untuk membantu 30 KK setiap bulannya mendaftarkan dan membayar angsuran BPJS bulan pertama setelah itu dapat diteruskan yang bersangkutan, yang penting sudah dibayar setoran awal, sampai dapat kartu selanjutnya dibayar yang bersangkutan. Setiap bulan jatah 30 KK," katanya.
Pertemuan reses Roma Jo, dihadiri puluhan warga di sekitar wilayah itu dan bertindak selaku moderator adalah pelawak sekaligus wartawan senior Sulawesi Utara, Tamaka "Bu Tahanusang" Kakunsi. ***
