Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Sulawesi Utara Jeanny Y Winokan mengatakan sebanyak 19 peserta dari delapan kabupaten dan kota mengikuti ajang pemilihan Duta GenRe Sulut 2025.
"Kegiatan ini merupakan ajang inspiratif remaja berprestasi di Sulawesi Utara dan saat ini sementara pada tahapan karantina," kata Jeanny di Manado, Kamis.
Dia mengatakan proses karantina merupakan momen penting dalam perjalanan para calon Duta Generasi (GenRe) karena tidak hanya menampilkan bakat dan kecakapan para remaja, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran, kepemimpinan, dan pengembangan karakter.
"Proses karantina akan menjadi tantangan sekaligus pengalaman berharga bagi para peserta. Selama beberapa hari peserta akan mengikuti berbagai tugas, pelatihan, dan ujian yang mengasah kreativitas, kepemimpinan, serta pemahaman mereka terhadap isu-isu kependudukan dan perencanaan keluarga," ujarnya.
Menurut Jeanny, keberhasilan bukan hanya ditentukan dari siapa yang menjadi juara, tetapi dari proses dan perjalanan yang dilalui.
"Seluruh peserta yang berhasil sampai ke tahap ini adalah calon pemimpin masa depan yang memiliki semangat dan komitmen untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa," katanya.
Jeanny menjelaskan pemilihan Duta GenRe merupakan salah satu program strategis BKKBN yang bertujuan menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pendekatan Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) serta pencegahan perilaku berisiko di kalangan remaja.
Ketua Panitia Jelkana Rivaldo Manimaes berharap Duta GenRe yang terpilih nantinya bisa menjadi teladan bagi remaja lainnya serta mendorong peningkatan akses terhadap Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.
"Duta GenRe dapat berperan dalam menurunkan Angka Kelahiran Remaja (ASFR) usia 15–19 tahun dan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)," ujarnya.
Para finalis akan dinilai tidak hanya dari penampilan, tetapi juga dari wawasan, sikap, dan keterampilan mereka dalam menyampaikan pesan-pesan program GenRe, yang mencakup pendewasaan usia perkawinan, penyiapan kehidupan berkeluarga, pencegahan perilaku berisiko di kalangan remaja.

