Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Sulawesi Utara berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga Jumat, (23/5).
"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Kepala Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut di Manado, Senin.
Dia menjelaskan, 'sea surface temperature' (SST) anomali -1.0 – 3.2°C berpotensi menambah massa uap air di Laut Sulawesi bagian Utara serta adanya pola sirkulasi siklonik di perairan Maluku Utara yang mengakibatkan adanya konvergensi dan belokan angin (Shearline) di wilayah Sulawesi Utara menyebabkan terjadinya perubahan cuaca yang signifikan.
Secara umum, kata Astrid, kondisi labilitas lokal yang kuat di wilayah Sulawesi Utara mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif.
Wilayah-wilayah berpotensi cuaca ekstrem di tanggal 19 Januari 2025 yaitu Kota Manado, Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud.
Di tanggal 20 Mei 2025 berpeluang di Kota Bitung, Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Talaud.
Selanjutnya, di tanggal 21 Mei 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Bolaang Mongondow Timur.
Di tanggal 22 Mei 2025, kondisi serupa diperkirakan terjadi di dua wilayah kabupaten yaitu Bolaang Mongondow Selatan dan Kepulauan Talaud.
Sementara di tanggal 23 Mei 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud.
"Kami berharap warga berhati-hati terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang," ajak Astrid.