Istanbul (ANTARA) - Pentagon telah memulai investigasi menggunakan uji poligraf untuk melacak sumber dugaan kebocoran data, menyusul kritik miliarder AS Elon Musk terhadap pejabat yang dituding menyebarkan "informasi palsu" terkait hubungan militernya, demikian dilaporkan Bloomberg pada Sabtu (22/3).
Penyelidikan ini dimulai setelah Joe Kasper, Kepala Staf Menteri Pertahanan Pete Hegseth, menyerukan penyelidikan atas "pengungkapan tidak sah" terhadap informasi sensitif yang menyangkut keamanan nasional. Kasper juga mendesak agar pihak yang bertanggung jawab dibawa ke ranah hukum untuk dituntut secara pidana.
"Investigasi terhadap kebocoran ini akan segera dimulai dan berujung pada laporan kepada Menteri Pertahanan. Laporan tersebut akan mencakup catatan lengkap mengenai pengungkapan informasi yang tidak sah di dalam Departemen Pertahanan, serta rekomendasi untuk meningkatkan upaya pencegahan kebocoran serupa di masa depan," tulis Kasper dalam memo internal yang dipublikasikan Jumat malam.
Musk, yang perusahaannya memiliki kontrak pertahanan bernilai miliaran dolar, mengunjungi Pentagon pada Jumat (21/3) untuk membahas efisiensi biaya dan inovasi.
Namun, kontroversi mencuat bahkan sebelum kedatangannya, setelah The New York Times melaporkan bahwa Musk dijadwalkan menerima pengarahan rahasia tingkat tinggi mengenai strategi militer AS dalam menghadapi potensi konflik dengan China.
Mengutip beberapa sumber, media tersebut mengungkap kekhawatiran mengenai akses Musk terhadap materi rahasia, mengingat hubungan bisnisnya yang luas serta pernyataan sebelumnya tentang Beijing, termasuk klaimnya bahwa Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari China.
Terlepas dari laporan tersebut, Presiden Donald Trump dan Menteri Pertahanan Hegseth membantah adanya rencana untuk memberikan akses intelijen tingkat tinggi kepada Musk.
Di tengah meningkatnya sorotan, Musk menggunakan platform media sosialnya, X, untuk menyerukan tindakan hukum terhadap pejabat Pentagon yang disebutnya telah membocorkan informasi menyesatkan kepada media.
Sumber: Anadolu