Wakil Gubernur Steven Kandouw mengingatkan warga Sulawesi Utara agar tidak menjadikan perdagangan satwa liar dilindungi menjadi budaya atau kultur.
"Dalam antropologi, manusia ada yang namanya 'habit', 'value' dan 'culture'," kata Wagub pada Festival Lingkungan di Manado, Selasa.
"Habit" atau kebiasaan masih dapat berubah, sementara kalau sudah "value" akan semakin cukup susah untuk diubah dan paling berbahaya kalau sudah menjadi "culture" atau budaya, jelasnya.
"Sebuah kultur perlu jangka waktu panjang untuk mengubahnya," ujarnya menambahkan.
Karena itu, kata Wagub Steven, sedari awal yaitu melalui kebiasaan (habit), langkah pencegahan perdagangan satwa liar dilindungi termasuk Yaki atau monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra) harus dilakukan.
"Jadi saya setuju kita harus membuat peta jalan, sampai langkah berani dalam penegakan hukum. Kalau tidak sampai ke sendi-sendi masyarakat, jangan harap," ujarnya.
Karena itu ia memberikan apresiasi kepada "Non Governmental Organization" (NGO) yang menggelar "Festival Lingkungan 2024".
"Menurut hemat saya mereka melakukan kerja-kerja peradaban. Bekerja tanpa mengejar untung secara personel, akan tetapi sebuah kerja yang harus diapresiasi," kata Wagub Steven menegaskan.