Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam pesan Paskah 2024 mengatakan melalui kebangkitan Kristus jemaat diajak memilih berdasarkan etika kehidupan dan integritas Kristiani.
"Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali diperhadapkan pada proses pengambilan keputusan untuk membuat pilihan-pilihan," kata Ketua Umum Pendeta Gomar Gultom dan Sekretaris Umum Pendeta Jacklevyn F Manuputty dalam Pesan Paskah 2024 yang dibacakan Anggota Badan Pekerja Majelis Jemaat Petra Kinilow Penatua Mardy Takalao dalam ibadah Paskah, di Tomohon, Minggu.
Integritas orang percaya diuji ketika diperhadapkan pada pilihan-pilihan tersebut.
"Ada banyak godaan yang sering kali melemahkan manusia hingga manusia memilih untuk hidup dalam dosa dengan berbagai gejalanya, seperti percabulan, penyembahan berhala, perselisihan, perpecahan, kepentingan diri sendiri, kemabukan, pesta pora. Pendeknya segala perilaku destruktif yang mengacaukan hubungan manusia dengan Allah dan sesama ciptaan-Nya," kata Gultom dan Manuputty.
Dalam etika Kristiani, lanjutnya, setidaknya jemaat dituntun lewat tiga kriteria penilaian yakni kebenaran, kasih, dan kebebasan.
Kebenaran berdasarkan iman kepada Kristus menuntun umat beriman kepada kekudusan hidup.
Kasih didasarkan pada kebajikan Kristiani yakni kualitas yang mengarahkan orang percaya untuk bertindak bijaksana, menghindari godaan, dan memperjuangkan hidup yang berkeadilan dan berkeadaban.
Sementara itu kebebasan yang dimaksud adalah kemerdekaan untuk mengabdi kepada perintah Allah dan melawan kuasa dosa,
Etika kehidupan, kata dia, sejatinya lahir dari partisipasi dalam kehidupan Kristus yang menuntun dan mendorong umat beriman untuk hidup dalam integritas dengan meneladani Kristus sendiri.
Salah satu wujudnya, menurut dia, seperti yang diajarkan oleh Kristus (Matius 5:37) adalah mengatakan ya jika ya dan tidak jika tidak.
Sebagai teladan sejati, Kristus sendiri berdiri teguh di dalam kebenaran Allah dengan segala risiko yang harus ditanggung-Nya bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya.
Ketika Kristus menjadi bagian dari kehidupan orang percaya, maka manusia dituntun pada pilihan-pilihan yang selaras dengan kehidupan Kristus. "Pilihan-pilihan itu menjadikan kita alat kebenaran Allah yang berpihak pada kemanusiaan, keadilan, dan hidup yang berkeadaban," katanya.
Perlu disyukuri bahwa pada awal masa Paskah 2024, sebagai bangsa yang menganut sistem demokrasi, Indonesia telah menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Meskipun berbagai masalah masih perlu dituntaskan demi kemaslahatan segenap bangsa, kata dia, diharapkan dinamika-dinamika sosial politis yang berkembang tidak mengorbankan keutuhan bangsa.
"Doa dan harapan kita bersama, kiranya semua yang terpilih secara sah untuk mewakili aspirasi dan kepentingan dari berbagai elemen bangsa dipakai Allah menjadi alat kebenaran demi kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia," ujar keduanya.