Manado (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) melakukan sosialisasi dan edukasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami mengapresiasi upaya BSG mengedukasi layanan QRIS di Pemkot Bitung, hal ini untuk meningkatkan indeks transaksi digital," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Kamis.
Wali Kota mengatakan untuk meningkatkan indeks Transaksi Digital Banking diperlukan transaksi jual beli dengan pembayaran secara digital.
Untuk itu, katanya, transaksi digital ini harus ditingkatkan karena hal ini sesuai dengan Visi Misi Maurits-Hengky yaitu "Bitung Kota Digital".
Oleh karena itu, katanya, dimulai dari lingkungan Pemerintah Kota Bitung, wali kota menegaskan agar semua aparatus sipil negara, staf khusus, tim percepatan dan THL diwajibkan untuk menggunakan QRIS BSG dalam bertransaksi.
Dirut BSG Revino Pepah melalui Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis dan Jaringan BSG Novy Kilanta mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS, karena akan lebih menguntungkan nasabah dan masyarakat," katanya.
BSG, katanya, belum lama ini meluncurkan BSG QRIS, sehingga sosialisasi kepada nasabah khususnya ASN akan terus dilakukan, agar semakin muda melakukan layanan digital.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Ronald Asri mengatakan QRIS adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.