"Tentunya itu menjadi kabar baik untuk masyarakat Indonesia. Dengan hadirnya Tzu Chi Hospital, maka masyarakat tidak perlu repot-repot untuk berobat ke luar negeri," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/6).
Menurut Adhiya, pembangunan Tzu Chi Hospital tersebut bertujuan untuk memfasilitasi sekaligus menekan angka masyarakat yang berobat ke luar negeri. Sebab, hal itu sebagaimana kata Presiden Jokowi, membuat Indonesia kehilangan devisa 11,5 miliar dolar AS atau setara Rp170 triliun.
Selain itu, kata dia, tenaga kesehatan dan fasilitas yang dimiliki Tzu Chi Hospital juga tidak kalah dengan rumah sakit yang ada di luar negeri. Dia meyakini pembangunan rumah sakit dengan sistem smart hospital itu akan mampu menekan masyarakat untuk tidak berobat ke luar negeri.
"Harus sadar bahwa kapasitas dokter dan tenaga kesehatan serta fasilitas rumah sakit Indonesia tidak kalah dengan rumah sakit di luar negeri," jelasnya.
Adhiya melihat sarana dan prasarana yang dimiliki Tzu Chi sendiri sangat modern. Bahkan, jarang rumah sakit di Indonesia yang memiliki sarana dan prasarana seperti di Tzu Chi Hospital. Khususnya alat alat operasi untuk organ tubuh bagian dalam.
Di sana, kata Adhiya, ada MRI yang terbaik kemudian juga ada CT-Scan yang 512 slice. Ada juga alat yang menggabungkan antara CT dan ruang operasi serta ada beberapa peralatan robotic.
"Tzu Chi hospital telah mencerminkan smart hospital. Belum ada rumah sakit yang dimiliki Indonesia secanggih ini," ungkapnya.
Adhiya berharap, kehadiran Tzu Chi Hospital itu bisa disambut masyarakat dengan cara berobat di dalam negeri. Tujuannya adalah menekan angka devisa akibat berobat ke luar negeri.
"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan dan memaksimalkan fasilitas dan kapasitas rumah sakit yang dimiliki Indonesia," harapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HMI apresiasi pembangunan rumah sakit Tzu Chi Hospital
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HMI apresiasi pembangunan rumah sakit Tzu Chi Hospital