Jakarta (ANTARA) - Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia menilai putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan Partai Prima dan menghukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda pemilu menimbulkan kontroversial.
"Putusan tersebut pada prinsipnya menimbulkan tanda tanya dan kontroversi di tengah masyarakat," kata Juru Bicara KY Miko Susanto Ginting di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Miko setelah KY mencermati substansi putusan PN Jakarta Pusat, dan reaksi yang muncul dari putusan itu.
Miko mengatakan putusan pengadilan tidak bekerja di ruang hampa, karena ada aspirasi yang hidup di masyarakat secara sosiologis. Termasuk adanya aspek yuridis dimana kepatuhan terhadap UUD 1945 serta pertimbangan-pertimbangan lain seperti nilai-nilai demokrasi.
"Semua itu menjadi bagian dari yang mesti digali oleh hakim dalam membuat putusan," kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, KY akan melakukan pendalaman terhadap putusan tersebut terutama melihat apakah ada dugaan pelanggaran perilaku yang terjadi. Salah satu bagian dari pendalaman bisa jadi dengan memanggil hakim untuk dimintai klarifikasi.
Apabila ada dugaan yang kuat telah terjadi pelanggaran perilaku hakim, maka KY akan melakukan pemeriksaan terhadap hakim yang bersangkutan.
Namun, perlu digarisbawahi, terkait dengan substansi putusan, forum yang tepat untuk menguatkan atau mengubah putusan tersebut ialah melalui upaya hukum. Domain KY fokus pada aspek dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim.
Terakhir, KY juga akan berkomunikasi dengan Mahkamah Agung terkait dengan putusan tersebut serta aspek perilaku hakim yang terkait.
Untuk diketahui, PN Jakpus mengabulkan gugatan Partai Prima terhadap KPU yang dilayangkan partai tersebut pada 8 Desember 2022 dengan nomor register 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst.
Hakim menghukum tergugat untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan diucapkan dan melaksanakan tahapan pemilihan umum dari awal selama lebih kurang 2 tahun 4 bulan 7 hari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KY: Putusan PN Jakarta Pusat terkait penundaan pemilu kontroversial
Berita Terkait
Kuasa hukum Tom Lembong mengadu ke Komisi Yudisial
Kamis, 12 Desember 2024 17:22 Wib
37 calon hakim agung lolos seleksi kualitas, ada Wakil Ketua PT Manado
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Komisi Yudisial miliki jaringan pengawasan persidangan di Sulawesi Utara
Jumat, 17 November 2023 17:42 Wib
Mahfud MD: Presiden akan luncurkan penyelesaian HAM berat non-yudisial
Selasa, 2 Mei 2023 15:24 Wib
KY akui keterbatasan kompetensi dan integritas calon hakim ad hoc
Senin, 6 Februari 2023 12:03 Wib
KY: 16 nama lolos seleksi tes kesehatan dan kepribadian calon hakim agung
Jumat, 22 April 2022 11:46 Wib
KY : pentingnya periksa kesehatan rohani calon hakim
Rabu, 2 Maret 2022 12:35 Wib
Putusan MK memperkuat tugas Komisi Yudisial seleksi Hakim Ad Hoc pada MA
Kamis, 25 November 2021 12:13 Wib