Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) memperbaiki 50 rumah tidak layak huni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BP2P).
"Tujuan program bantuan stimulan ini dalam rangka perbaikan rumah tidak layak huni masyarakat berpenghasilan rendah serta mengatasi permukiman kumuh," kata Wali Kota Caroll JA Senduk di Tomohon, Selasa.
Melalui program ini, kata dia, pemerintah akan memberikan dukungan dana berupa stimulan untuk mendorong atau perangsang bagi masyarakat berpenghasilan rendah meningkatkan kualitas rumah swadaya dengan asas gotong royong.
"Harapannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta mendapat dukungan dari berbagai sektor baik pemerintah, dinas terkait, pemerintah kecamatan dan kelurahan hingga masyarakat," katanya.
Dia berharap, semua kelurahan yang mendapat kuota pembangunan bantuan stimulan perumahan swadaya tersebut membangun kerja sama dengan pemerintah, lembaga keagamaan maupun masyarakat.
"Mari kita bersama-sama gotong royong membangun rumah ini dan tentu ini semua karena anugerah dan dikasih Tuhan melalui pemerintah sehingga bantuan-bantuan ini bisa diberikan," katanya menambahkan.
Dia berharap ke depan kuota rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki semakin banyak dan bisa menjangkau lebih luas lagi.
"Mungkin saat ini belum bisa semua karena tahun ini hanya 50 unit, mudah-mudahan ke depan bisa menjangkau lebih banyak lagi dan tentu diharapkan ini benar-benar diberikan kepada keluarga yang membutuhkan dan layak untuk menerima atau tepat sasaran," harap Wali Kota.
Wali Kota Tomohon Caroll JA Senduk menghadiri peletakan batu pertama perbaikan perumahan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2022 di Kelurahan Pangolombian, Kecamatan Tomohon Selatan.