Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sangihe Djoli Mandak mengingatkan tenaga pendidik di daerah itu agar menekan angka putus sekolah di wilayah kerja masing-masing.
"Kami mengingatkan setiap tenaga pendidikan agar memiliki tanggung jawab dalam menekan angka putus sekolah," kata dia di Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Rabu.
Menurut dia, guru tidak hanya bertugas di muka kelas untuk memberikan pelajaran kepada murid, tetapi harus bisa mengajak setiap anak yang putus sekolah untuk kembali bersekolah.
"Menekan angka putus sekolah bukan hanya tanggung jawab orang tua tapi juga merupakan tanggung jawab setiap tenaga pendidikan, termasuk kepala sekolah," kata dia.
Kepala sekolah, ujar dia, harus mengetahui berapa banyak anak usia sekolah yang tidak lagi bersekolah di wilayah kerja masing-masing.
"Kenapa harus berhenti bersekolah. Ini harus dicari solusinya oleh pemerintah yang di dalamnya adalah tenaga pendidikan," kata dia.
Semua pihak, kata Djoli Mandak, harus bersinergi agar anak usia sekolah tidak ada yang putus sekolah.
Demikian juga ketika anak lulusan dari SD, kepala sekolah harus memastikan bahwa semua yang lulus melanjutkan ke SMP.
"Tanggung jawab pihak sekolah bukan hanya sampai lulus tapi harus dipastikan untuk melanjutkan ke SMP dan seterusnya," kata dia.
Djoli Mandak juga berharap, anak-anak diberikan semangat untuk bersekolah sebab sektor pendidikan menjanjikan mereka pada masa depan.
"Mari kita semua memberikan semangat bagi anak-anak kita untuk bersekolah," kata dia.