Bastianini menang bersejarah di Qatar, dedikasikan untuk Fausto
Manado (ANTARA) - Pebalap tim Gresini Racing Enea Bastianini mengukir sejarah dengan meraih kemenangan perdananya dalam MotoGP setelah menjuarai Grand Prix Qatar pada Minggu, mendedikasikan kesuksesannya itu untuk mendiang Fausto Gresini.
Mengendarai motor Ducati GP21, Bastianini menunjukkan kelasnya dan muncul sebagai salah satu penantang serius kejuaraan dunia musim ini setelah tampil bersinar di bawah lampu sorot Sirkuit Internasional Losail hari itu.
Brad Binder juga tampil mengejutkan mengamankan P2 untuk tim Red Bull KTM Factory Racing setelah finis ketat 0,3 detik berselang.
Pol Espargaro yang memimpin sebagian besar lomba, melengkapi mimbar balapan pembuka musim itu dengan finis podium keduanya selama berseragam Honda.
"Perasaan saya sekarang luar biasa karena saya menekan sejak awal, tapi yang paling penting adalah menjaga ban hingga akhir balapan," kata Bastianini kepada MotoGP.
"Ketika saya melihat Pol tampil menekan, saya menyalip Binder di balapan. Pada akhirnya Pol sangat dekat dengan saya dan kemudian saya kira saya bisa memenangi balapan ini. Kemudian saya menyalipnya di tikungan pertama ketika dia melebar."
Setelah mengambil alih pimpinan lomba dalam empat lap terakhir, Bastianini mendapat ancaman dari Binder yang semakin mendekat sehingga memangkas defisit jarak hingga 1,1 detik di lap penultima.
Menuju sektor terakhir, sang pebalap Afrika Selatan semakin mendekat dengan jarak 0,6 detik namun Bastianini bertahan dan menggeber motor GP21-nya ke tikungan terakhir dan merebut kemenangan emosional pada petang hari itu, suatu persembahan yang sempurna bagi Fausto, pendiri tim Gresini yang meninggal dunia karena komplikasi COVID-19 tahun lalu.
"Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Fausto, dia telah banyak mendorong saya dari langit," kata dia.
"Ini fantastik bagi semua anggota tim, saya rasa kami menangis, semuanya. Saya sangat senang dengan keluarga saya di rumah, saya ingin berterima kasih kepada semua orang karena ini."
Dengan hasil yang mengejutkan, Qatar menjadi pembuka musim yang spektakuler sebelum para pebalap melanjutkan pertarungan di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB dua pekan berselang pada 18-20 Maret.
Mengendarai motor Ducati GP21, Bastianini menunjukkan kelasnya dan muncul sebagai salah satu penantang serius kejuaraan dunia musim ini setelah tampil bersinar di bawah lampu sorot Sirkuit Internasional Losail hari itu.
Brad Binder juga tampil mengejutkan mengamankan P2 untuk tim Red Bull KTM Factory Racing setelah finis ketat 0,3 detik berselang.
Pol Espargaro yang memimpin sebagian besar lomba, melengkapi mimbar balapan pembuka musim itu dengan finis podium keduanya selama berseragam Honda.
"Perasaan saya sekarang luar biasa karena saya menekan sejak awal, tapi yang paling penting adalah menjaga ban hingga akhir balapan," kata Bastianini kepada MotoGP.
"Ketika saya melihat Pol tampil menekan, saya menyalip Binder di balapan. Pada akhirnya Pol sangat dekat dengan saya dan kemudian saya kira saya bisa memenangi balapan ini. Kemudian saya menyalipnya di tikungan pertama ketika dia melebar."
Setelah mengambil alih pimpinan lomba dalam empat lap terakhir, Bastianini mendapat ancaman dari Binder yang semakin mendekat sehingga memangkas defisit jarak hingga 1,1 detik di lap penultima.
Menuju sektor terakhir, sang pebalap Afrika Selatan semakin mendekat dengan jarak 0,6 detik namun Bastianini bertahan dan menggeber motor GP21-nya ke tikungan terakhir dan merebut kemenangan emosional pada petang hari itu, suatu persembahan yang sempurna bagi Fausto, pendiri tim Gresini yang meninggal dunia karena komplikasi COVID-19 tahun lalu.
"Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Fausto, dia telah banyak mendorong saya dari langit," kata dia.
"Ini fantastik bagi semua anggota tim, saya rasa kami menangis, semuanya. Saya sangat senang dengan keluarga saya di rumah, saya ingin berterima kasih kepada semua orang karena ini."
Dengan hasil yang mengejutkan, Qatar menjadi pembuka musim yang spektakuler sebelum para pebalap melanjutkan pertarungan di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB dua pekan berselang pada 18-20 Maret.