Menpora harapkan Piala Davis jadi pemicu semangat atlet muda Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali berharap penyelenggaraan Piala Davis di Jakarta dapat menjadi pemicu semangat atlet muda Indonesia untuk berprestasi.
Jakarta menjadi tuan rumah Piala Davis laga Playoff Grup II Indonesia vs Venezuela yang digelar di Stadion Tenis Gelora Bung Karno dalam dua hari pada 4-5 Maret.
"Ini bisa menjadi pemicu semangat para atlet muda kita melihat bahwa kita sudah mampu menyelenggarakan Piala Davis. Dan, kita berharap untuk kesempatan-kesempatan berikutnya kita diberi kepercayaan oleh federasi tenis internasional untuk bisa menjadi tuan rumah," ujar Menpora Amali ditemui di arena pertandingan, Jumat.
Lebih lanjut, Menpora Amali mengatakan bahwa dengan menjadi tuan rumah, diharapkan juga membantu meningkatkan kepercayaan diri tim Piala Davis Indonesia untuk mengemas kemenangan dalam laga tersebut.
Menyaksikan secara langsung kemenangan tunggal pertama Davis Indonesia M. Rifqi Fitriadi atas tunggal kedua Venezuela Francisco Lamas Villarroel, juga pertandingan Christopher Rungkat melawan Luis David Martinez, Menpora mengapresiasi perjuangan para atlet.
"Dengan pertandingan hari ini saya melihat perkembangannya cukup bagus dari petenis putra kita, dan mudah mudahan ini akan terbuka terus oleh PB Pelti dan ini bisa juga membuat pemain-pemain muda kita bersemangat dan melihat prestasi seniornya," kata Amali.
"Mudah-mudahan kita bisa sukses dalam menyelenggarakan Piala Davis ini, di samping itu juga semoga anak-anak kita bisa menyelesaikan pertandingan ini," ujarnya menambahkan.
Laga Indonesia vs Venezuela menjadi penentu skuad Merah Putih bertahan di Grup Dunia II atau terdegradasi ke Grup III dalam kejuaraan tenis beregu putra paling bergengsi di dunia itu.
Melihat antusiasme masyarakat memadati arena stadion tenis GBK, Menpora Amali menyebut bahwa hal itu menjadi bukti kerinduan para penggemar untuk menyaksikan pertandingan secara langsung setelah pandemi COVID-19 sempat membuat acara olahraga harus digelar tanpa penonton.
"Kita sudah dua tahun lebih tidak bisa menyaksikan langsung dan yang kedua antusiasme masyarakat terhadap tenis juga tinggi ternyata. Penerapan prokes pada turnamen ini juga sangat disiplin. Kita Berharap semoga kita menangkan pertandingan ini," tutur Menpora.
Kehadiran para penonton, menurut Christo, juga menjadi faktor penting dalam pertandingan.
"Menurut saya penonton itu menjadi salah satu faktor dan elemen utama untuk kemenangan timnas tadi," ujar Christo, yang memenangi partai tunggal 7-6(4) 6-1 atas Luis David Martinez.
Jakarta menjadi tuan rumah Piala Davis laga Playoff Grup II Indonesia vs Venezuela yang digelar di Stadion Tenis Gelora Bung Karno dalam dua hari pada 4-5 Maret.
"Ini bisa menjadi pemicu semangat para atlet muda kita melihat bahwa kita sudah mampu menyelenggarakan Piala Davis. Dan, kita berharap untuk kesempatan-kesempatan berikutnya kita diberi kepercayaan oleh federasi tenis internasional untuk bisa menjadi tuan rumah," ujar Menpora Amali ditemui di arena pertandingan, Jumat.
Lebih lanjut, Menpora Amali mengatakan bahwa dengan menjadi tuan rumah, diharapkan juga membantu meningkatkan kepercayaan diri tim Piala Davis Indonesia untuk mengemas kemenangan dalam laga tersebut.
Menyaksikan secara langsung kemenangan tunggal pertama Davis Indonesia M. Rifqi Fitriadi atas tunggal kedua Venezuela Francisco Lamas Villarroel, juga pertandingan Christopher Rungkat melawan Luis David Martinez, Menpora mengapresiasi perjuangan para atlet.
"Dengan pertandingan hari ini saya melihat perkembangannya cukup bagus dari petenis putra kita, dan mudah mudahan ini akan terbuka terus oleh PB Pelti dan ini bisa juga membuat pemain-pemain muda kita bersemangat dan melihat prestasi seniornya," kata Amali.
"Mudah-mudahan kita bisa sukses dalam menyelenggarakan Piala Davis ini, di samping itu juga semoga anak-anak kita bisa menyelesaikan pertandingan ini," ujarnya menambahkan.
Laga Indonesia vs Venezuela menjadi penentu skuad Merah Putih bertahan di Grup Dunia II atau terdegradasi ke Grup III dalam kejuaraan tenis beregu putra paling bergengsi di dunia itu.
Melihat antusiasme masyarakat memadati arena stadion tenis GBK, Menpora Amali menyebut bahwa hal itu menjadi bukti kerinduan para penggemar untuk menyaksikan pertandingan secara langsung setelah pandemi COVID-19 sempat membuat acara olahraga harus digelar tanpa penonton.
"Kita sudah dua tahun lebih tidak bisa menyaksikan langsung dan yang kedua antusiasme masyarakat terhadap tenis juga tinggi ternyata. Penerapan prokes pada turnamen ini juga sangat disiplin. Kita Berharap semoga kita menangkan pertandingan ini," tutur Menpora.
Kehadiran para penonton, menurut Christo, juga menjadi faktor penting dalam pertandingan.
"Menurut saya penonton itu menjadi salah satu faktor dan elemen utama untuk kemenangan timnas tadi," ujar Christo, yang memenangi partai tunggal 7-6(4) 6-1 atas Luis David Martinez.