MAnado (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UEA) tetap membeli tepung kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan pertama tahun 2020, kendati di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

"Tepung kelapa yang diekspor ke UEA pada triwulan I tahun 2020 cukup tinggi yakni sebanyak 128 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 159.907 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin di Manado, Selasa.

Darwin mengatakan Pemerintah Provinsi Sulut memang lagi gencar-gencarnya mempromosikan produk unggulan ke negara-negara bagian Timur Tengah, jadi permintaan dari Uni Emirat Arab ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor asal Sulut.

Ia menjelaskan tepung kelapa yang dihasilkan oleh pengekspor Sulut memang memiliki kualitas yang baik dan telah melewati serangkaian uji laboratorium.

Oleh karena itu, katanya, pengekspor harus menjaga agar pasar tetap melakukan permintaan pembelian ke Sulut, karena untuk mencari pasar baru ekspor cukup sulit.

"Harus diakui sangat sulit mendapatkan pasar baru, sehingga pemerintah terus melakukan sinergi dan koordinasi dengan pengekspor agar sama-sama menjaga kepercayaan dari buyers," jelasnya.

Pemerintah, katanya, akan terus melakukan promosi baik secara nasional maupun internasional, sehingga semakin banyak tujuan ekspor komoditas unggulan Daerah Nyiur Melambai ini.

Sejak virus Corona muncul pada Desember tahun lalu di Kota Wuhan, China, virus tersebut telah menyebar ke sedikitnya ke188 negara dan wilayah.

Tercatat lebih dari 5,6 juta orang terinfeksi secara global dengan hampir 355.000 kematian. Sedangkan lebih dari 2,3 juta orang lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit pernapasan tersebut.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024