Manado (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meluncurkan Pasar Bersehati Online di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.

"Pencanangan Program Bersehati Online  diharapkan dapat menjadi momentum awal kebangkitan para pedagang tradisional, petani, dan terlebih para pengemudi ojek online dalam menghadapi situasi yang sulit di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Selasa.

Arbonas mengatakan pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya inisiatif ini sehingga dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, terutama kepada Gubernur Sulut  beserta jajarannya, seluruh anggota High Level TPID Sulut Forum Pedagang Bersehati, dan perusahaan penyedia layanan transportasi online.

"Ke depan, kami berharap inisiatif ini dapat diduplikasi di pasar-pasar tradisional lain di Sulut, sehingga dampak positif yang ditimbulkan dapat dirasakan manfaatnya secara luas oleh seluruh pedagang tradisional," katanya. 

Sebagaimana yang diketahui, dunia sedang dihadapakan pada situasi genting akibat pandemi COVID-19 yang telah mendera masyarakat Indonesia, khususnya Sulut dalam waktu beberapa bulan terakhir. 

Dia mengatakan laporan terakhir dari Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Sulut, terhitung per tanggal 4 Mei 2020 terdapat 45 kasus positif dengan korban meninggal 4 orang dan yang berhasil sembuh sebanyak 17 orang.

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang cukup masif  baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Berdasarkan pengamatan kami, sektor ekonomi yanh terdampak paling signifikan ialah sektor transportasi, perdagangan, pariwisata, dan usaha kecil menengah.

Sehingga pihaknya juga berharap bahwa skema pembelian bahan pokok secara online ini dapat menjadi suatu alternatif gaya hidup baru bagi masyarakat Sulut bahkan setelah masa pandemi COVID-19 ini berakhir.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024