Manado (ANTARA) -
Dukacita warga Sulawesi Utara(Sulut) dari berbagai lapisan, mewarnai media sosial atas meninggalnya dr Michael Robert Marampe, dokter asal Kotamobagu, Provinsi Sulut Sabtu(25/4) dan dimakamkan Minggu(26/4).

"Selamat jalan pahlawan bangsa," ujar Roy Kokoy. "Selamat jalan pahlawan kami,"sebut Vanda Rompis dalam halaman facebook yang memuat berita tentang kepergian salah satu putra Sulut tersebut.

"Selamat jalan saudaraku, kiranya Tuhan melihat segala perjuanganmu untuk kemanusiaan," kicau Danny Turangan. Ucapan duka baik yang hanya hanya menulis RIP maupun Turut Berdukacita, ataupun mengirim gambar kesedihan mendalam atas meninggalnya Michael Robert Marampe, harapan bangsa.

Nitizen pun tak lupa mendoakan keluarga agar diberi kekuatan atas meninggalnya dokter tampan yang berjuang untuk kemanusian tersebut. 

Dr Michael Robert Marampe, salah satu dokter putra Kotamobagu, Sulawesi Utara , bekerja di RS Permata Bunda Cibitung Bekasi, meninggal tadi malam sekitar Pukul 22.00 WIB saat dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

"Hasil laboratorium belum ada, tetapi gejalanya mengarah ke COVID-19,"kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Dr.dr. Rusdianto, M.M, M.Si, DFM kepada ANTARA, Minggu.

Almarhum sudah dimakamkan dengan standar operasional prosedur COVID-19,Minggu (26/4).

Rusdianto mengatakan almarhum adalah anak dari salah satu dokter yang bekerja di RS Polri Kramat Jati Kombes Pol dr Jefferson Marampe SpB dan ibu Epi Herlina Simbala, asal Sampana, Kotamobagu,

Almarhum diketahui sebenarnya akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 April 2020 lalu, namun karena tugas kemanusian dan bertepatan dengan penyebaran virus corona, maka rencana tersebut belum jadi dilaksanakan.

Masyarakat diharapkan terus membantu para tenaga medis sebagai garda terdepan dengan tetap melakukan psycal distancing, tetap tinggal di rumah, menjaga kebersihan, rajin cuci tangan menggunakan sabun,  dan tertib taati prosedur pencegahan COVID-19 lainnya  agar penyebaran virus ini bisa diputus.

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024