Minahasa Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, menyiapkan 1.100 ton beras untuk bantuan sosial (Bansos) pangan, bagi masyarakat yang terdampak penyebaran COVID-19.
"Secara total kami sudah siapkan 1.100 ton beras yang akan dibagikan ke masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara David Lalandos di Ratahan, Minggu.
Ia mengungkapkan, jumlah tersebut terdiri atas 600 ton beras yang disiapkan dari penganggaran pemerintah kabupaten, dan 500 ton beras bersumber dari pembiayaan dana desa.
"Saat ini sudah ada 100 ton yang disiapkan di gudang Pemkab. Sedangkan sisanya lagi akan dikirimkan secara bertahap," katanya.
Lebih lanjut kata David, untuk proses penyalurannya, pihaknya sedang menyusun prosedur teknisnya.
"Ini masih akan diatur mekanisme penyalurannya. Tapi dijadwalkan untuk tahap pertama penyaluran akan disiapkan yang bersumber dari dana desa," katanya.
Dia menuturkan, bantuan tersebut disiapkan untuk mengantisipasi jika keadaan semakin mengkhawatirkan atau terjadi kekurangan kebutuhan pangan.
"Kami juga harus mengatur proses penyalurannya. Sehingga tidak kehabisan stok pangan jika kondisi saat ini berkepanjangan," tandasnya.***3***
"Secara total kami sudah siapkan 1.100 ton beras yang akan dibagikan ke masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara David Lalandos di Ratahan, Minggu.
Ia mengungkapkan, jumlah tersebut terdiri atas 600 ton beras yang disiapkan dari penganggaran pemerintah kabupaten, dan 500 ton beras bersumber dari pembiayaan dana desa.
"Saat ini sudah ada 100 ton yang disiapkan di gudang Pemkab. Sedangkan sisanya lagi akan dikirimkan secara bertahap," katanya.
Lebih lanjut kata David, untuk proses penyalurannya, pihaknya sedang menyusun prosedur teknisnya.
"Ini masih akan diatur mekanisme penyalurannya. Tapi dijadwalkan untuk tahap pertama penyaluran akan disiapkan yang bersumber dari dana desa," katanya.
Dia menuturkan, bantuan tersebut disiapkan untuk mengantisipasi jika keadaan semakin mengkhawatirkan atau terjadi kekurangan kebutuhan pangan.
"Kami juga harus mengatur proses penyalurannya. Sehingga tidak kehabisan stok pangan jika kondisi saat ini berkepanjangan," tandasnya.***3***