Tahuna, Sulawesi Utara (ANTARA) - Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana meminta masyarakatnya lebih mencintai lingkungan dengan ikut mengatasi persoalan sampah.
"Saya mengajak masyarakat di kepulauan Sangihe untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sebarangan," kata Bupati Jabes Gaghana di Tahuna, Sulawesi Utara, Sabtu.
Menurut dia, lingkungan yang indah merupakan pemberian Tuhan yang harus dipelihara dengan baik. "Kalau kita mencintai lingkungan maka tidak akan melakukan hal-hal yang merusak lingkungan itu sendiri".
Ia mencontohkan perilaku yang tidak mencintai lingkungan seperti membuang sampah plastik ke laut dan rawa serta aliran sungai.
"Rawa dan aliran sungai serta laut bukan tempat pembuangan sampah tapi adalah lingkungan yang harus dirawat oleh manusia," kata dia.
Ia merasa prihatin melihat sampah plastik yang cukup banyak di wilayah Rawa Towo Tahuna. "Kami sangat prihatin sebab sebagian masyarakat masih tidak memiliki rasa cinta terhadap lingkungan dengan membuang sampah plastik bukan pada tempatnya".
Ia juga meminta pemerintah kecamatan dan kelurahan serta rukun tetangga (RT) untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak merusak lingkungan.
"Pemerintah kecamatan sampai RT harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan," katanya.
Menurut dia, mengatasi persoalan sampah tidaklah mudah mengingat itu persoalan sangat serius dan mencakup multidimensi. Karenanya pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-sama mengatasi persoalan tersebut, salah satunya dengan cara sederhana tidak membuang sampah secara sembarangan.
"Saya mengajak masyarakat di kepulauan Sangihe untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sebarangan," kata Bupati Jabes Gaghana di Tahuna, Sulawesi Utara, Sabtu.
Menurut dia, lingkungan yang indah merupakan pemberian Tuhan yang harus dipelihara dengan baik. "Kalau kita mencintai lingkungan maka tidak akan melakukan hal-hal yang merusak lingkungan itu sendiri".
Ia mencontohkan perilaku yang tidak mencintai lingkungan seperti membuang sampah plastik ke laut dan rawa serta aliran sungai.
"Rawa dan aliran sungai serta laut bukan tempat pembuangan sampah tapi adalah lingkungan yang harus dirawat oleh manusia," kata dia.
Ia merasa prihatin melihat sampah plastik yang cukup banyak di wilayah Rawa Towo Tahuna. "Kami sangat prihatin sebab sebagian masyarakat masih tidak memiliki rasa cinta terhadap lingkungan dengan membuang sampah plastik bukan pada tempatnya".
Ia juga meminta pemerintah kecamatan dan kelurahan serta rukun tetangga (RT) untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak merusak lingkungan.
"Pemerintah kecamatan sampai RT harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan," katanya.
Menurut dia, mengatasi persoalan sampah tidaklah mudah mengingat itu persoalan sangat serius dan mencakup multidimensi. Karenanya pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-sama mengatasi persoalan tersebut, salah satunya dengan cara sederhana tidak membuang sampah secara sembarangan.