Minahasa Tenggara (ANTARA) - Kapolres Minahasa Tenggara AKBP Robby Rahardian memediasi kisruh  terjadi di kawasan penambangan Batu Gelas Kecamatan Ratatotok, setelah terjadinya unjuk rasa warga Desa Moreah, Moreah Satu, dan Soyoan, Rabu.

"Saya sudah turun langsung ke lokasi tambang, dan bertemu dengan masyarakat yang melakukan unjuk rasa untuk melakukan mediasi," kata Robby di Ratatotok.

Ia mengaku sangat menyesalkan terjadinya penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob di area penambangan tersebut, pada Selasa (25/2) sekira pukul 23:30 WITA.
"Untuk masalah penembakan, akan dilakukan investigasi oleh pihak yang berwenang, dan akan dicari akar permasalahannya, kenapa bisa terjadi penembakan tersebut," ujarnya.L

Lebih lanjut Robby mengungkapkan, tuntutan masyarakat pada aksi tersebut meminta kepada pihak pengelola, untuk memberikan kesempatan agar sisa dari hasil galian alat berat (buangan) dapat dikelola oleh para masyarakat.

"Untuk tuntutan permintaan melakukan aktivitas pada malam hari, akan dilakukan mediasi lanjutan di Mapolsek Ratatotok pada Kamis esok," katanya.

Ia mengingatkan, selama proses mediasi belum selesai, maka kegiatan penambangan dihentikan, baik dari pihak masyarakat maupun dari pihak pengelola.

Sementara itu, setelah menyampaikan tuntutan yang diterima langsung Kapolres, masa yang berada dilokasi langsung membubarkan diri untuk pulang kembali ke desa masing-masing.

Dalam unjuk rasa tersebut di hadiri mendampingi Kapolres Mitra AKBP Robby M. Rahadian, Kapolsek Ratatotok, Hukum Tua Desa Morea dan Morea satu, beserta pihak dari TNI.


Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024