Manado (ANTARA) - Legislator Sulawesi Utara, dari daerah pemilihan (Dapil) Sulut IV, Yusra Alhabsyi, mempertanyakan tentang bantuan sosial(Bansos) ketenagakerjaan bagi pekerja sosial keagamaan di daerah Kabupaten Kepulauan dan Bolaang Mongondow Raya yang masih dirasakan kurang.
"Saya turun lapangan di Dapil dan bertanya langsung kepada masyarakat terutama para tokoh agama yang merupakan objek penerima bantuan sosial ketenagakerjaan, rata-rata mengaku tidak tahu dan belum dengar," kata Alhabsyi, di Manado, Senin.
Dia mengatakan, bukan hanya masyarakat, tetapi juga kepala desa, camat hingga sekretaris daerah tidak tahu, sehingga bingung dengan cara provinsi menyosialisasikan program tersebut.
Alhabsyi mengatakan, program jaminan soal ketenagakerjaan dari pasangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven kandouw, sangat bagus, sebab bertujuan memberikan jaminan kepada para pemuka agama.
"Sayangnya justru tak tersosialisasi dengan baik, alhasil hanya sedikit yang mendapatkan bantuan, di Dapil saya contohnya," katanya.
Di Bolmong Raya, menurut Alhabsyi, tidak sampai 10 persen yang menerima bantuan, sangat kecil jika dibandingkan dengan penerima yang mencapai 76 ribu penerima se Sulut.
"Itupun jika dihitung dari total semua agama, jadi bagaimana sosialisasi ini, sebab bantuan diberikan berdasarkan rekomendasi dari perangkat daerah tersebut," katanya.
Kepala Disnaker Sulut, Erni Tumundo, menegaskan, bahwa pihaknya memang sudah melakukan sosialisasi, namun masih terbatas melalui instansi serupa di kabupaten dan kota termasuk di Bolmong Raya.
"Soal data, kami sudah minta dari instansi yang tepat seperti KUA dan majelis ulama serta sinode bagi Kristen dan dari lembaga berwenang untuk pemuka agama lainnya," tegasnya.
Diapun menegaskan akan mengintensifkan sosialisasi dengan menggandeng dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota di Sulut sehingga bantuan itu bisa tepat sasaran.
"Saya turun lapangan di Dapil dan bertanya langsung kepada masyarakat terutama para tokoh agama yang merupakan objek penerima bantuan sosial ketenagakerjaan, rata-rata mengaku tidak tahu dan belum dengar," kata Alhabsyi, di Manado, Senin.
Dia mengatakan, bukan hanya masyarakat, tetapi juga kepala desa, camat hingga sekretaris daerah tidak tahu, sehingga bingung dengan cara provinsi menyosialisasikan program tersebut.
Alhabsyi mengatakan, program jaminan soal ketenagakerjaan dari pasangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven kandouw, sangat bagus, sebab bertujuan memberikan jaminan kepada para pemuka agama.
"Sayangnya justru tak tersosialisasi dengan baik, alhasil hanya sedikit yang mendapatkan bantuan, di Dapil saya contohnya," katanya.
Di Bolmong Raya, menurut Alhabsyi, tidak sampai 10 persen yang menerima bantuan, sangat kecil jika dibandingkan dengan penerima yang mencapai 76 ribu penerima se Sulut.
"Itupun jika dihitung dari total semua agama, jadi bagaimana sosialisasi ini, sebab bantuan diberikan berdasarkan rekomendasi dari perangkat daerah tersebut," katanya.
Kepala Disnaker Sulut, Erni Tumundo, menegaskan, bahwa pihaknya memang sudah melakukan sosialisasi, namun masih terbatas melalui instansi serupa di kabupaten dan kota termasuk di Bolmong Raya.
"Soal data, kami sudah minta dari instansi yang tepat seperti KUA dan majelis ulama serta sinode bagi Kristen dan dari lembaga berwenang untuk pemuka agama lainnya," tegasnya.
Diapun menegaskan akan mengintensifkan sosialisasi dengan menggandeng dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota di Sulut sehingga bantuan itu bisa tepat sasaran.