Manado (ANTARA) - 'Manager Project' PT Wijaya Karya (Persero) tbk Pembangunan Bendungan Kuwil, Kabupaten Minahasa Utara, Aprianto Donny mengatakan program 'WIKA Mengajar" adalah bentuk aksi nyata perusahaan mempersiapkan kader-kader bangsa.

"Harapannya agar tercipta karakter intelektual dan perubahan positif pola berfikir dan belajar selaras dengan perkembangan teknologi," sebutnya pada acara 'WIKA Mengajar' di SMA Negeri 1 Pusomaen, Minahasa Tenggara, Jumat.

Program ini, tambah dia dirangkaikan dengan hari jadi WIKA yang ke-60 pada tahun ini.

"Program tersebut kami implementasikan dengan melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar serta mendistribusikan fasilitas penunjangnya ke 60 titik yang tersebar di lokasi-lokasi proyek WIKA," jelasnya.

Aprianto menambahkan, sebagai wujud komitmen pada keberlanjutan (sustainability) perusahaan yang dicerminkan dalam 'triple bottom line' (profit, planet, dan people), WIKA meyakini bahwa laju perusahaan akan berjalan cepat manakala meletakkan kepedulian pada pertumbuhan ekonomi, pengembangan lingkungan, dan pengembangan sosial.

'Program WIKA Mengajar adalah salah satu wujud nyata perhatian dan kepedulian itu," ujarnya.

"Bung Karno pernah berujar, berikan aku 10 anak muda, maka aku akan guncang dunia. Dan saat ini, saya berdiri di tengah-tengah anak-anak muda dengan potensi luar biasa," katanya.

Menghadapi tantangan global yang semakin berat, lanjut Aprianto negeri ini membutuhkan generasi muda dengan sumber daya berkwalitas yang siap bersaing dalam berbagai dimensi kehidupan.

Pendidikan berkualitas adalah kata kunci yang harus kita kuasai untuk menciptakan generasi muda yang mandiri, cerdas, berkepribadian, bermartabat, memiliki mental dan karakter bangsa serta rasa percaya diri tinggi, sehingga siap menghadapi tantangan di masa datang, terangnya.

"Kami percaya bahwa output pendidikan yang baik akan menjadi sangat baik bilamana proses yang dilalui juga berjalan sebagaimana mestinya dengan dukungan dari banyak pihak, termasuk bapak, ibu, dan seluruh elemen yang hadir pada hari ini," lanjutnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024