Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan indeks tendensi konsumen (ITK) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan I tahun 2020 akan mengalami penurunan.

"Selain pada triwulan berjalan, ITK juga menjadi indeks komposit yang memberikan perkiraaan persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan mendatang," kata Kepala BPS Sulut dr Ateng Hartono di Manado, Kamis.

Dia mengatakan nilai ITK Sulawesi Utara pada triwulan I-2020 diperkirakan sebesar 97,87, artinya dengan nilai indeks di bawah 100 maka kondisi ekonomi konsumen diperkirakan cenderung menurun dibanding triwulan IV2019. 

"Penurunan kondisi ekonomi konsumen ini ditunjukkan oleh nilai indeks pembelian barang tahan lama yang diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2019 yaitu sebesar 86,1," jelasnya. 

Pada triwulan mendatang masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara cenderung menahan atau mengurangi pengeluarannya, terutama untuk pembelian barang tahan lama termasuk berekreasi ke berbagai tempat wisata. 

Meskipun kondisi perekonomian konsumen diperkirakan menurun, katanya, namun komponen pendapatan rumah tangga menunjukkan peningkatan dengan nilai indeks sebesar 104,58. 

Kondisi tersebut dapat dipahami terutama setelah adanya perayaan Natal dan berbagai acara menyambut pergantian tahun baru yang cukup menghabiskan banyak biaya, masyarakat cenderung kembali fokus untuk bekerja, termasuk juga para pelajar yang harus kembali masuk sekolah karena libur sekolah telah usai.

Pada triwulan I-2020 mendatang diperkirakan hampir seluruh provinsi di wilayah Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) akan mengalami penurunan kondisi perekonomian konsumen. 

Dia mengatakan hanya terdapat dua provinsi yang memiliki ITK di atas 100 yaitu Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Maluku, sedangkan 8 provinsi lain di wilayah Sulampua memiliki ITK di bawah 100. 

Turunnya perkiraan ITK triwulan I-2020 lebih dipengaruhi oleh harapan masyarakat mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang yang tidak setinggi dengan kondisi pada triwulan IV-2019 sebelumnya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024