Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara, Diano Tino Tandaju berharap remaja dan pemuda merencanakan masa depan sebelum menikah.

"BKKBN akan mengambil peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bagaimana menyiapkan generasi muda melalui berbagai kampanye dan sosialisasi agar mempersiapkan masa depannya dengan baik," sebut Tandaju usai dilantik Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Kamis.

Meningkatnya angka pernikahan usia muda seperti kata Gubernur Olly disebabkan oleh semakin membaiknya tingkat perekonomian Sulut.

Meski begitu menurut Tandaju, remaja dan pemuda harus diberikan pengertian sehingga memiliki pemahaman bagaimana merencanakan masa depannya sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

"Kita bekali mereka (remaja-pemuda) agar memiliki pemahaman tentang usia matang pernikahan sehingga bisa berkarya, sekolah atau menyiapkan masa depannya, tidak menikah dini," sebutnya.

Kampanye atau sosialisasi kematangan usia pernikahan dimaksudkan agar mampu memunculkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di era globalisasi saat ini.

"Kompetensi harus disiapkan bagi generasi muda supaya mereka bisa berkompetisi dan mempersiapkan masa depan sebelum menikah menjadi penting dilakukan," ujarnya.

Tandaju menyebutkan kematangan usia pernikahan untuk wanita adalah 21 tahun, sementara pria 25 tahun.

Manakala remaja dan pemuda menikah di usia muda, kematangan organ reproduksi belum terbentuk secara massif yang bisa berakibat tingginya angka kematian ibu.

Selain itu, menikah di usia muda salah satunya dapat berakhir dengan perceraian karena ketidaksiapan secara mental ketika membentuk keluarga.***3***

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024