Manado (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan sekitar 72.478 orang penyelenggara badan ad hoc pada pemilihan serentak tahun 2020.
Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh, di Manado, Jumat, mengatakan merekrut badan ad hoc ini adalah sebuah pekerjaan kolosal, besar yang perlu didukung oleh semua pihak.
"Jumlah ad hoc yang akan direkrut pada Pilkada serentak ini kurang lebih 72.478 orang," kata Ardiles pada sosialisasi pembentukan Badan Ad Hoc pemilihan serentak 2020.
Ia mengatakan jumlah tersebut terdiri dari sembilan orang di TPS dan estimasi jumlah TPS sekitar 5.400 lebih, jumlah PPDP dua orang setiap TPS, PPK delapan orang setiap kecamatan untuk 171 kecamatan dan PPS enam orang dikalikan sekitar 1.836 desa, kelurahan.
"Mencoba estimasi, ternyata akan merekrut kurang lebih 72.478 orang. Ini jumlah yang tidak sedikit," katanya.
Ia berharap melalui sosialisasi tersebut bisa meneruskan informasi kepada seluruh pihak, terutama terkait tahapan rekrutmen dan lain sebagainya tentang badan ad hoc ini,"katanya.
Ia mengatakan untuk membiayai penyelenggara ad hoc ini, kurang lebih terserap anggaran pemilihan sekitar 67 persen.
Salah satu anggaran menyebabkan anggaran ini besar, untuk membiayai kegiatan operasional penyelenggara ad hoc.
"Oleh karena itu betul-betul kita ingin membentuk badan ad hoc berkualitas, karena biaya Pilkada paling besar untuk badan ad hoc," katanya.
Menurut Mewoh, KPU berkeinginan proses rekrutmen ini bisa berlangsung secara terbuka, transparan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun juga.
Penyelenggara itu bersifat indpenden, nonpartisan sampai ke tingkat paling bawah.
Membentuk badan ad hoc yang berintegritas dan profesional
Juga berkeinginan merekrut penyelenggaran ad hoc pada kelompok muda, pelibatan kelompok muda.
Karena salah satu upaya meningkatkan partisipasi Pemilu itu, sasaran target yang disasar kelompok muda.
Kelompok muda ini sudah diberikan ruang oleh undang-undang.
"Usia 17 tahun sudah bisa jadi penyelenggara ad hoc.
Jadi kita mendorong penyelenggara pemilihan ini kelompok muda juga terlibat," katanya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Fourpoint Hotel juga menghadirkan pembicara Komisioner KPU Sulut Salman Saelangi dan Meidy Tinangon, dan dihadiri komisioner KPU Kabupaten/kota,stakeholder dan para wartawan.
Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh, di Manado, Jumat, mengatakan merekrut badan ad hoc ini adalah sebuah pekerjaan kolosal, besar yang perlu didukung oleh semua pihak.
"Jumlah ad hoc yang akan direkrut pada Pilkada serentak ini kurang lebih 72.478 orang," kata Ardiles pada sosialisasi pembentukan Badan Ad Hoc pemilihan serentak 2020.
Ia mengatakan jumlah tersebut terdiri dari sembilan orang di TPS dan estimasi jumlah TPS sekitar 5.400 lebih, jumlah PPDP dua orang setiap TPS, PPK delapan orang setiap kecamatan untuk 171 kecamatan dan PPS enam orang dikalikan sekitar 1.836 desa, kelurahan.
"Mencoba estimasi, ternyata akan merekrut kurang lebih 72.478 orang. Ini jumlah yang tidak sedikit," katanya.
Ia berharap melalui sosialisasi tersebut bisa meneruskan informasi kepada seluruh pihak, terutama terkait tahapan rekrutmen dan lain sebagainya tentang badan ad hoc ini,"katanya.
Ia mengatakan untuk membiayai penyelenggara ad hoc ini, kurang lebih terserap anggaran pemilihan sekitar 67 persen.
Salah satu anggaran menyebabkan anggaran ini besar, untuk membiayai kegiatan operasional penyelenggara ad hoc.
"Oleh karena itu betul-betul kita ingin membentuk badan ad hoc berkualitas, karena biaya Pilkada paling besar untuk badan ad hoc," katanya.
Menurut Mewoh, KPU berkeinginan proses rekrutmen ini bisa berlangsung secara terbuka, transparan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun juga.
Penyelenggara itu bersifat indpenden, nonpartisan sampai ke tingkat paling bawah.
Membentuk badan ad hoc yang berintegritas dan profesional
Juga berkeinginan merekrut penyelenggaran ad hoc pada kelompok muda, pelibatan kelompok muda.
Karena salah satu upaya meningkatkan partisipasi Pemilu itu, sasaran target yang disasar kelompok muda.
Kelompok muda ini sudah diberikan ruang oleh undang-undang.
"Usia 17 tahun sudah bisa jadi penyelenggara ad hoc.
Jadi kita mendorong penyelenggara pemilihan ini kelompok muda juga terlibat," katanya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Fourpoint Hotel juga menghadirkan pembicara Komisioner KPU Sulut Salman Saelangi dan Meidy Tinangon, dan dihadiri komisioner KPU Kabupaten/kota,stakeholder dan para wartawan.