Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko menyatakan sudah menuntaskan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya untuk perbaikan 214 rumah tidak layak huni milik warga miskin.
“Rehab rumah tidak layak huni selesai 100 persen berdasarkan penyaluran anggaran untuk pembelian material dan upah pekerjanya maupun pekerjaan rehab,” kata Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko Dedi Ramadhan dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Penyaluran bantuan untuk memperbaiki 214 rumah tidak layak huni milik warga miskin sasaran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu dilakukan melalui rekening warga penerima manfaat program.
“Kami dapat laporan lisan terkait realisasi pekerjaan pembangunan fisik rehab bangunan rumah tidak layak huni di daerah ini selesai 100 persen dari koordinator fasilitator,” kata Dedi.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, menurut dia, berusaha memastikan program perbaikan rumah itu berjalan baik.
Dalam pelaksanaan program tersebut, ia mengatakan, dinas sejak awal sudah pernah menyampaikan kepada seluruh penerima manfaat program supaya tidak menerima bahan bangunan yang tidak sesuai dengan pesanan.
“Kalau ada material bangunan seperti kayu yang kurang bagus yang dikirimkan oleh toko material jangan digunakan dulu. Mereka bisa memesan kembali material penggantinya,” ujarnya.
“Rehab rumah tidak layak huni selesai 100 persen berdasarkan penyaluran anggaran untuk pembelian material dan upah pekerjanya maupun pekerjaan rehab,” kata Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mukomuko Dedi Ramadhan dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Penyaluran bantuan untuk memperbaiki 214 rumah tidak layak huni milik warga miskin sasaran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu dilakukan melalui rekening warga penerima manfaat program.
“Kami dapat laporan lisan terkait realisasi pekerjaan pembangunan fisik rehab bangunan rumah tidak layak huni di daerah ini selesai 100 persen dari koordinator fasilitator,” kata Dedi.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, menurut dia, berusaha memastikan program perbaikan rumah itu berjalan baik.
Dalam pelaksanaan program tersebut, ia mengatakan, dinas sejak awal sudah pernah menyampaikan kepada seluruh penerima manfaat program supaya tidak menerima bahan bangunan yang tidak sesuai dengan pesanan.
“Kalau ada material bangunan seperti kayu yang kurang bagus yang dikirimkan oleh toko material jangan digunakan dulu. Mereka bisa memesan kembali material penggantinya,” ujarnya.