Manado (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Sulawesi Utara (Sulut) meminta dukungan DPRD untuk mengembangkan inovasi guna meningkatkan penghasilan petani.

"Kami akan terus mengembangkan inovasi pertanian untuk meningkatkan penghasilan petani," kata Kepala BPTP Dr Yusuf, MP di Manado, Senin.

Dia memberikan apresiasi kepada DPRD Sulut melalui Wakil Ketua Victor Mailangkay yang memberikan masukan untuk pengembangan peningkatan inovasi pertanian ke depan di Sulawesi Utara melalui pertemuan ini.

“Sebagai sumber inovasi teknologi, BPTP Sulut sudah menghasilkan banyak inovasi teknologi pertanian. Bukan hanya petani kelapa, tapi untuk pertanian secara umum, namun relatif belum optimal kinerjanya,” katanya.

Untuk itu, Yusuf optimis dukungan Dewan sebagai representasi rakyat Sulawesi Utara, inovasi teknologi yang dihasilkan anak bangsa dapat berkontribusi pada program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).

Wakil Ketua DPRD Sulut, Victor Mailangkay mengatakan dengan mengoptimalkan lahan perkebunan kelapa dengan menanam tanaman lain. Program yang sudah diujicoba di empat kabupaten di Sulut ini pun mendapat dukungan dari DPRD Sulut.

Dia mengatakan kegiatan yang dilakukan ini harus mempengaruhi kebijakan Pemerintah Provinsi Sulut dan kabupaten/kota dalam upaya percepatan pencapaian program Operasi Daerah Selesaikan Masalah atau ODSK,” ujar Mailangkay.

Dia mengatakan akan membawa hasil pertemuan ini untuk dibahas lebih lanjut di rapat Komisi II untuk diangkat dalam paket kebijakan daerah.

Ia mengatakan, inti dari pertemuan ini adalah bagaimana memberdayakan petani kelapa yang pada umumnya masih berada di bawah garis kemiskinan, menjadi petani kelapa yang berada di atas garis kemiskinan.

“Ada pemikiran, lahan di bawah pohon kelapa ditanami tanaman yang tidak mengganggu prduksi kelapa. Tanaman tersebut bisa buah-buahan sehingga penghasilan petani tidak saja hanya berasal dari kelapa, tetapi juga dari buah-buahan,” katanya.

Mailangkay pun memaparkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memberdayakan petani kelapa. Pertama adalah mencari tanaman buah yang cocok dengan struktur tanah. Kedua mencari bibit unggul, dan ketiga bagaimana membuat tanaman tersebut cepat tumbuh supaya cepat berproduksi.

Selanjutnya langkah keempat adalah bagaimana memfasilitasi agar petani bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengerjakan program tersebut. Dan yang kelima adalah, setelah produksi, di mana produk tersebut akan dipasarkan.

"Di sini peran Disperindag Sulut untuk membantu memasarkan produk tersebut. Sebab kalau sudah berproduksi tetapi tidak bisa dipasarkan, tentu akan percuma," kata.
Mailangkay.

Ahli Peneliti Utama BPTP Balitbangtan Sulut, Jantje G Kindangen, menjelaskan, saat ini petani kelapa hanya memperoleh penghasilan sekitar 1,6 juta setiap hektare per kuartal.

“Jumlah ini tentu sangat sedikit. Kami dari BPTP Balitbangtan Sulut telah mengembangkan program memberdayakan lahan perkebunan kelapa untuk meningkatkan penghasilan petani," katanya.

Program tersebut telah diujicoba di empat kabupten di Sulut, yakni Kabupaten Minsel, Mitra, Minut dan Sangihe dan mendapat sambutan yang baik,” katanya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024