Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendorong penciptaan ekonomi baru di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk meningkatkan perekonomian daerah tersebut.

"Penciptaan dan pengembangan kegiatan ekonomi baru telah menjadi salah satu fokus perhatian bersama," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Jumat. 

Upaya tersebut, katanya, diperlukan mengingat dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional cenderung melambat, yang antara lain disebabkan oleh makin lesunya kondisi perekonomian dunia. 

Kondisi ini, katanya, dapat memperlambat Indonesia untuk keluar dari posisi middle income trap. 

Selain pertumbuhan yang hanya di kisaran 5 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga belum berkualitas karena sektor yang tumbuh tinggi tidak banyak menyerap tenaga kerja alias padat modal.

Munculnya kegiatan ekonomi baru diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang pada gilirannya dapat menjaga momentum pertumbuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

Nilai tambah ini juga akan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga yang berkontribusi pada upaya pemeliharaan stabilitas sistem keuangan.

Upaya penciptaan aktivitas ekonomi baru dapat dilakukan antara lain melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional karena UMKM mampu menyumbangkan kontribusi sebesar 60,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. 

"Di Sulawesi Utara sendiri tercatat 98,95 persen dari total usaha merupakan UMKM dan mampu menyerap hampir 86,7 persen total tenaga kerja yang ada," katanya. 

Melihat peran dan kontribusi UMKM yang begitu besar terhadap perekonomian daerah maupun nasional, pada tahun 2013, Bank Indonesia mendeklarasikan salah satu Destination Statement untuk secara kontinu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui pemberdayaan sektor riil dan UMKM. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Bank Indonesia kerap mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah, pemasaran UMKM yang menjangkau seluruh dunia secara online, dan pengenalan platform digital untuk transaksi pembayaran maupun pencatatan transaksi penjualan. 

Hingga saat ini, dalam skala nasional sudah terdapat 898 UMKM binaan dan mitra BI, diantaranya 91 UMKM telah menembus pasar ekspor dengan nilai mencapai Rp 1,4 triliun dalam satu tahun terakhir dan lebih dari 355 UMKM telah memanfaatkan platform digital dalam pemasarannya serta 173 UMKM telah mendapatkan pembiayaan perbankan. 

Pencapaian yang sudah dimiliki sekarang tentunya menjadi pacu bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara untuk mengembangkan UMKM Sulawesi Utara yang go-digital dan berorientasi pada ekspor.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024