Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar terus meningkatkan kualitas produk guna mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.

"Kita tahu bersama baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sangat konsen, dalam mendorong sektor pariwisata di Sulut, sehingga faktor penunjang lainnya harus ikut menopang, seperti UMKM," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Selasa.

Dia mengatakan rencana pemerintah untuk menetapkan Manado sebagai kota metropolitan dan penetapan Likupang di Sulawesi Utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), menuntut UMKM Sulawesi Utara juga untuk siap dalam melakukan pengembangan produknya agar lebih memiliki nilai jual dan daya tarik baik bagi pasar ekspor maupun wisatawan mancanegara.

Keunggulan produk dibandingkan produk sejenis, kemasan produk, bahkan latar belakang atau cerita di balik pembuatan produk dapat menambah nilai jual dan menjadi daya tarik tersendiri, sehingga produk UMKM Sulawesi Utara layak untuk masuk ke dalam produk yang berorientasi ekspor dan menunjang industri pariwisata yang pada akhirnya dapat mendukung upaya penurunan CAD.

Tentunya, kata arbonas, dalam proses pengembangan UMKM sebagai usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan ekosistem kolaborasi yang menjembatani setiap kepentingan yang ada.

Regulator harus dapat mengarahkan pelaku usaha untuk mulai mengadopsi digitalisasi melalui peraturan-peraturan yang diterapkan, sedangkan pelaku usaha juga harus mulai membuka peluang kerjasama dengan penyedia jasa digital atau bahkan pelaku usaha lain untuk dapat mencapai kualitas produk layak ekspor yang dapat menjangkau lokal, nasional, dan bahkan internasional.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024