Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kondisi ekonomi masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut) pada akhir tahun 2019 akan mengalami perlambatan.

"Kondisi ekonomi tersebut, tercermin pada Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan IV 2019 diperkirakan sebesar 109,59, yakni melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 110,83," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Selasa.

Ateng mengatakan selain pada triwulan berjalan, ITK sebagai indeks komposit juga memperkirakan persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan mendatang.

Nilai ITK Sulawesi Utara pada triwulan IV 2019 diperkirakan sebesar 109,59, artinya dengan nilai indeks di atas 100 maka kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat dibanding triwulan III-2019, meskipun tingkat optimisme konsumen sedikit turun jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peningkatan pendapatan di triwulan IV 2019 diperkirakan dipengaruhi oleh adanya Hari Natal dan persiapan tahun baru yang dirayakan secara meriah hampir seluruh penduduk di Sulawesi Utara.

Secara nasional nilai ITK triwulan III 2019 adalah sebesar 101,03. Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai ITK di atas rata-rata nasional, bahkan menjadi yang tertinggi di antara 10 provinsi di wilayah Sulawesi Maluku Papua (Sulampua), diikuti Sulawesi Barat dengan 106,34 kemudian Maluku dengan 105,72.

Sedangkan tiga provinsi dengan ITK di bawah 100 adalah Papua Barat dengan 97,70, diikuti Gorontalo dengan 98,03, dan Maluku Utara dengan 98,08.

Pada triwulan IV 2019 mendatang diperkirakan hampir seluruh provinsi di wilayah Sulampua mengalami peningkatan kondisi perekonomian konsumen, hanya Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki ITK di bawah 100 atau tepatnya 90,25.

Tingginya perkiraan ITK triwulan IV 2019 lebih dipengaruhi oleh harapan masyarakat mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024