Sulut, Tahuna (ANTARA) - Kepala Satuan Lalu lintas Polres Sangihe Sulawesi Utara, Iptu Awaludin Puhi, mengatakan pelaksanaan operasi zebra Samrat 2019 telah menjaring 700 pelanggar lalu lintas.
"Selama pelaksanaan Operasi Zebra Samrat 2019 di Polres Sangihe sudah berhasil menjaring 700 pelanggar lalu lintas," kata Awaludin Puhi di Tahuna, Jumat.
Menurut dia, operasi zebra secara serentak yang di mulai tanggal 23 Oktober 2019 sampai saat ini berjalan dengan lancar.
Menurut dia, Operasi Zebra Samrat 2019 Polres Sangihe dilaksanakan di dua Kabupaten yang masuk dalam wilayah operasi Polres Sangihe yaitu, Kabupaten Sangihe dan Sitaro.
Dia mengatakan, pelanggaran pengendara kendaraan bermotor yang ditemukan di jalan raya bervariasi mulai dari pelanggaran rambu lalu lintas, kelengkapan surat kendaraan dan penggunaan alat pengaman.
"Pelanggaran pengendara yang ditemukan di lapangan antara lain melawan arus lalu lintas, pajak kendaraan terkait pengesahan yang tidak disahkan di STNK dan juga pelanggaran keselamatan lainnya seperti tidak menggunakan helm dan tidak memasang sabuk pengaman," kata dia.
Dia mengatakan, secara umum, pengendara di wilayah kepulauan Sangihe dan Sitaro sudah taat di jalan raya, hanya ada sebagian yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada pengendara kendaraan bermotor yang mematuhi aturan termasuk melengkapi surat-surat. Dan yang belum tertib maka harus kami tindaki agar tertib," kata dia.
Menurut dia, operasi zebra Samrat masih akan di lanjutkan beberapa hari ke depan, dan dihimbau kepada pengendara kendaraan bermotor untuk tetap melengkapi surat-surat dan mematuhi aturan lalu lintas.
"Kami minta kepada pengendara kendaraan bermotor agar tetap menyiapkan surat-surat kendaraan dan mematuhi aturan berlalu lintas agar tidak mengalami hambatan di jalan," kata dia.
Tindakan yang diambil oleh aparat penegak hukum di jalan agar masyarakat menjadi tertib dalam berlalu lintas termasuk kelengkapan surat kendaraan.
"Tindakan tegas yang dilakukan oleh petugas di jalan untuk menertibkan pengendara yang belum tertib agar menjadi tertib," kata dia.
"Selama pelaksanaan Operasi Zebra Samrat 2019 di Polres Sangihe sudah berhasil menjaring 700 pelanggar lalu lintas," kata Awaludin Puhi di Tahuna, Jumat.
Menurut dia, operasi zebra secara serentak yang di mulai tanggal 23 Oktober 2019 sampai saat ini berjalan dengan lancar.
Menurut dia, Operasi Zebra Samrat 2019 Polres Sangihe dilaksanakan di dua Kabupaten yang masuk dalam wilayah operasi Polres Sangihe yaitu, Kabupaten Sangihe dan Sitaro.
Dia mengatakan, pelanggaran pengendara kendaraan bermotor yang ditemukan di jalan raya bervariasi mulai dari pelanggaran rambu lalu lintas, kelengkapan surat kendaraan dan penggunaan alat pengaman.
"Pelanggaran pengendara yang ditemukan di lapangan antara lain melawan arus lalu lintas, pajak kendaraan terkait pengesahan yang tidak disahkan di STNK dan juga pelanggaran keselamatan lainnya seperti tidak menggunakan helm dan tidak memasang sabuk pengaman," kata dia.
Dia mengatakan, secara umum, pengendara di wilayah kepulauan Sangihe dan Sitaro sudah taat di jalan raya, hanya ada sebagian yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada pengendara kendaraan bermotor yang mematuhi aturan termasuk melengkapi surat-surat. Dan yang belum tertib maka harus kami tindaki agar tertib," kata dia.
Menurut dia, operasi zebra Samrat masih akan di lanjutkan beberapa hari ke depan, dan dihimbau kepada pengendara kendaraan bermotor untuk tetap melengkapi surat-surat dan mematuhi aturan lalu lintas.
"Kami minta kepada pengendara kendaraan bermotor agar tetap menyiapkan surat-surat kendaraan dan mematuhi aturan berlalu lintas agar tidak mengalami hambatan di jalan," kata dia.
Tindakan yang diambil oleh aparat penegak hukum di jalan agar masyarakat menjadi tertib dalam berlalu lintas termasuk kelengkapan surat kendaraan.
"Tindakan tegas yang dilakukan oleh petugas di jalan untuk menertibkan pengendara yang belum tertib agar menjadi tertib," kata dia.