Manado (ANTARA) -
Politeknik Negeri Manado akan menggelar kejuaran bridge beregu dan pasangan dalam menyambut dies natalis ke-32 perguruan tinggi tersebut.
"Kejuaraan ini memperebutkan piala bergilir dan tetap Direktur Politeknik Manado, Ir Ever N Slat MT," kata Manajer Pertandingan Chris Hombokau, di Manado, Rabu.
Hombokau mengatakan kejuaraan yang digelar selama dua hari Jumat (1/11)- Sabtu (2/11) terdiri dari nomor beregu dan pasangan.
"Untuk nomor beregu dipertandingkan kategori umum, pelajar dan mahasiswa dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Begitu pula untuk nomor pasangan," katanya.
Ia mengatakan untuk nomor beregu pada babak pendahuluan akan memainkan sistem Swis lima sesi masing-masing delapan papan.
Pada babak final akan memainkan sistem Round Robin lima sesi masing-masing delapan papan.
Sementara nomor pasangan akan menggunakan sistem "Mitchell Movement" atau "Howell Movement".
Melalui kejuaraan ini diharapkan tampil bibit-bibit atlet bridge potensial untuk bisa membela Sulawesi Utara (Sulut) pada berbagai kejuaraan.
"Berharap dengan kejuaraan ini, dapat memunculkan atlet-atlet berprestasi yang bisa mengharumkan nama Sulut maupun Indonesia pada berbagai kejuaraan baik nasional maupun internasional,"katanya.
Politeknik Negeri Manado akan menggelar kejuaran bridge beregu dan pasangan dalam menyambut dies natalis ke-32 perguruan tinggi tersebut.
"Kejuaraan ini memperebutkan piala bergilir dan tetap Direktur Politeknik Manado, Ir Ever N Slat MT," kata Manajer Pertandingan Chris Hombokau, di Manado, Rabu.
Hombokau mengatakan kejuaraan yang digelar selama dua hari Jumat (1/11)- Sabtu (2/11) terdiri dari nomor beregu dan pasangan.
"Untuk nomor beregu dipertandingkan kategori umum, pelajar dan mahasiswa dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Begitu pula untuk nomor pasangan," katanya.
Ia mengatakan untuk nomor beregu pada babak pendahuluan akan memainkan sistem Swis lima sesi masing-masing delapan papan.
Pada babak final akan memainkan sistem Round Robin lima sesi masing-masing delapan papan.
Sementara nomor pasangan akan menggunakan sistem "Mitchell Movement" atau "Howell Movement".
Melalui kejuaraan ini diharapkan tampil bibit-bibit atlet bridge potensial untuk bisa membela Sulawesi Utara (Sulut) pada berbagai kejuaraan.
"Berharap dengan kejuaraan ini, dapat memunculkan atlet-atlet berprestasi yang bisa mengharumkan nama Sulut maupun Indonesia pada berbagai kejuaraan baik nasional maupun internasional,"katanya.