Tomohon (ANTARA) - SMA Kristen I Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah zonasi meningkatkan kreativitas siswa melalui lomba majalah dinding.

"SMA Kristen I Tomohon adalah satu dari 650 sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah zonasi," kata Kepala SMA Kristen I Tomohon Ferly J.W. Rau di Tomohon, Selasa.

Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini, kata dia, pola pikir masyarakat mengenai sekolah favorit.

Kondisi seperti itu disebabkan tidak meratanya kuaalitas satuan pendidikan yang diindikasikan dari jumlah SMA yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) baru mencapai 23,3 persen dari 13.709 SMA.

"Stigma masyarakat mengenai sekolah favorit ini menjadi tantangan bagi pemerintah melakukan pemerataan multipendidikan ," katanya.

Program SMA zonasi, lanjut dia, diperuntukkan bagi sekolah yang telah memenuhi SNP dan melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah, mengembangkan praktik baik, melakukan inovasi, berprestasi, serta melaksanakan program kebijakan pendidikan yang layak diimbaskan ke sekolah lainnya.

"Mendukung hal itu kami melaksanakan lomba literasi (majalah dinding, red.) yang diikuti sekolah imbas," katanya.

Ketua Panitia Pelaksana Lomba Majalah Dinding, Peniel Mapeda, didampingi anggota panitia lainnya, Harry Longkeng dan Vicky Mawuntu, menyebutkan, lomba dengan tema tentang bahasa itu sejatinya diikuti lima sekolah imbas.

Peserta tersebut yaitu dari SMA 2 Tomohon, SMA Kristen 2 Tomohon, SMA Katolik Karitas Tomohon, SMA Kosgoro Tomohon, dan SMA PGRI Tomohon.

"Dari kegiatan ini diharapkan menumbuhkembangkan kreativitas menggunakan bahasa yang baik dan benar, mengimplementasikan kreativitas, mampu mendesain literasi dan teknologi informasi majalah dinding," ujarnya.

SMA Negeri 2 Tomohon menjadi juara dalam lomba majalah dinding tersebut diikuti SMA Kristen I Tomohon dan SMA PGRI Tomohon.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024