Manado (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dalam rilis yang diterima Antara mengatakan, dari lima sasaran strategis tahun 2018, dua di antarannya berhasil dicapai.

"Penurunan angka putus pakai (DO) capainya sebesar 25 persen dari target sebesar 25 persen, sementara peningkatan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terealisasi sebesar 23,1 persen dari target sebesar 22,3 persen," sebut dr Hasto dalam rilis yang dibagikan BKKBN Perwakilan Provinsi Sulut di Manado, Selasa.

Sementara tiga sasaran strategis lainnya yang belum memenuhi target yaitu penurunan angka kelahiran total, penggunaan kontrasepsi modern serta penurunan unmet need. 

Penurunan angka kelahiran total (total fertility rate) tercapai sebesar 2,38 per wanita usia subur berusia 15-49 tahun dari target sebesar 2,31 atau tereaalisasi sebesar 97,1 persen. 

Selanjutnya, penggunaan kontrasepsi modern (mCPR) tercapai sebesar 57 persen dari target sebesar 61,1 persen, sementara penurunan "unmet need" mampu dicapai sebesar 12,4 persen dari target sebesar 10,14 persen. 

"Ini merupakan pekerjaan rumah bersama agar target yang telah ditetapkan di tahun 2019 ini dapat tercapai seratus persen," ajak dr Hasto pada acara telaah tengah tahun (reviu) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2019. 

Menurut mantan Bupati Kulon Progo itu, diperlukan langkah-langkah konkrit yang dapat mempercepat pencapaian sasaran peningkatan kesertaan ber KB modern, penurunan "unmet need" dan penurunan kasus anak stunting, tercapainya target-target tersebut akan mempercepat penurunan TFR secara nasional.

Selain itu, perlu didukung dengan validitas data operasional yang baik sehingga intervensi terhadap target atau sasaran lebih tepat dan melaporkan hasilnya sesuai kondisi riil hasil capaian pelayanan dan pengendalian program di lapangan. 

Hasto juga mengingatkan segera merumuskan secara komprehensif melalui diskusi kelompok upaya-upaya strategis yang harus dilakukan pada sisa waktu semester II dan dijadikan pedoman di tingkat pusat, provinsi sampai lini lapangan. 

BKKBN Perwakilan Sulawesi Utara, juga telah melaksanakan kegiatan serupa pada pekan lalu.

"Kami berharap evaluasi semester pertama ini akan memunculkan komitmen bersama para pihak terkait, semakin termotivasi mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan pada tahun 2019," ujar Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara Drs Sugiyatna MM didampingi Kasubag Umum dan Humas, Lay Ante.***3***

 


Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024