Tomohon (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara optimistis daerah berpenduduk kurang dari 100 ribu jiwa itu meraih penghargaan tentang kota sehat, "Swasti Saba Wistara".
"Suksesnya pelaksanaan penilaian/verifikasi kota sehat nasional diperlukan kerja sama yang baik antara pemangku kepentingan terkait, masyarakat, dan pemerintah yang nantinya akan difasilitasi oleh forum kota sehat Kota Tomohon," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Tomohon Harold V Lolowang di Tomohon, Jumat.
Dia mengatakan pada 2013 Kota Tomohon mendapatkan penghargaan "Swasti Saba Padapa", pada 2015 "Swasti Saba Wiwerda", dan pada 2017 "Swasti Saba Wistara".
Pada 2019, lanjut dia, Kota Tomohon kembali mengikuti penilaian verifikasi kota sehat tingkat nasional untuk mempertahankan penghargaan "Swasti Saba Wistara".
Sedikitnya, terdapat tujuh sasaran/tatanan dalam penilaian jenjang itu, yaitu permukiman, sarana dan prasaran umum baik, sarana tertib lalu lintas, dan pelayanan transportasi baik, serta industri dan perkantoran sehat.
Selain itu, pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
Konsep kota sehat itu, kata dia, tidak hanya memfokuskan pada peranan kesehatan, akan tetapi merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat menuju hidup sehat.
"Partisipasi pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting menyukseskan program ini," katanya.
Partisipasi para pihak tersebut pada tahap awal dapat berupa upaya mempromosikan atau menginformasikan kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilakukan guna menunjang gerakan kota sehat serta menyelaraskan kegiatan dengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat mewujudkan tujuan.
"Untuk mengukur kemajuan kegiatan kota sehat, dibutuhkan indikator yang jelas sehingga semua pihak yang ikut terlibat dapat menilai sendiri kemajuan yang sudah dilakukan, dan menjadi tolak ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya," ujarnya.
"Suksesnya pelaksanaan penilaian/verifikasi kota sehat nasional diperlukan kerja sama yang baik antara pemangku kepentingan terkait, masyarakat, dan pemerintah yang nantinya akan difasilitasi oleh forum kota sehat Kota Tomohon," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Tomohon Harold V Lolowang di Tomohon, Jumat.
Dia mengatakan pada 2013 Kota Tomohon mendapatkan penghargaan "Swasti Saba Padapa", pada 2015 "Swasti Saba Wiwerda", dan pada 2017 "Swasti Saba Wistara".
Pada 2019, lanjut dia, Kota Tomohon kembali mengikuti penilaian verifikasi kota sehat tingkat nasional untuk mempertahankan penghargaan "Swasti Saba Wistara".
Sedikitnya, terdapat tujuh sasaran/tatanan dalam penilaian jenjang itu, yaitu permukiman, sarana dan prasaran umum baik, sarana tertib lalu lintas, dan pelayanan transportasi baik, serta industri dan perkantoran sehat.
Selain itu, pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
Konsep kota sehat itu, kata dia, tidak hanya memfokuskan pada peranan kesehatan, akan tetapi merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat menuju hidup sehat.
"Partisipasi pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting menyukseskan program ini," katanya.
Partisipasi para pihak tersebut pada tahap awal dapat berupa upaya mempromosikan atau menginformasikan kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilakukan guna menunjang gerakan kota sehat serta menyelaraskan kegiatan dengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat mewujudkan tujuan.
"Untuk mengukur kemajuan kegiatan kota sehat, dibutuhkan indikator yang jelas sehingga semua pihak yang ikut terlibat dapat menilai sendiri kemajuan yang sudah dilakukan, dan menjadi tolak ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya," ujarnya.