Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara Sugiyatna optimistis program kapanye "Genre" (generasi terencana) mampu mendorong remaja menjadi pengusaha muda.

"Melalui kelompok pusat informasi dan konseling (PIK) remaja jalur pendidikan dan jalur masyarakat/komunitas mereka bisa mengembangkan kemampuan didampingi anak-anak muda yang sudah berhasil," kata Sugiyatna di Manado, Rabu (31/7).

Pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki remaja berusia 10-24 tahun yang belum menikah ini, kata dia, bisa mencakup pelatihan bahasa asing untuk menjadi "guide", usaha online, perbengkelan, atau seni budaya.

Kemampuan berbahasa asing, saat ini sangat dibutuhkan menjawab kebutuhan sektor pariwisata, apalagi saat ini banyak wisatawan mancanegara yang menjadikan provinsi ujung utara Sulawesi ini sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.

"Ini peluang yang bisa dimanfaatkan kaum remaja dalam mempersiapkan masa depannya," ujarnya.

Program kampanye "Genre" ini, lanjut dia, tidak hanya sekadar memunculkan kesadaran diri "zero" pernikahan dini, seks bebas (seks sebelum menikah) serta penyalahgunaan narkoba tetapi mengembangkan keterampilan atau pengetahuan melalui PIK sekolah dan masyarakat.

Sugiyatna menambahkan, kampanye "Genre" yang terus dilakukan dan dikampanyekan ini erat kaitannya dengan pendewasaan usia perkawinan.

"Kita terus mengampanyekan usia menikah ideal yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, caranya ya dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang keterampilan dan kecakapan hidup" katanya menjelaskan.

Usia menikah ideal (21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki) menggambarkan kematangan secara mental, material dan finansial, serta telah bekerja, katanya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024