Manado (ANTARA) - Sebanyak 41 negara akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara-negara pulau dan kepulauan atau SOM IAS (Senior Officer Meeting: Island Archipelago Summit) di Sulawesi Utara pada Oktober hingga November 2019 mendatang.
"Daerah ini kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pertemuan internasional negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika dan Eropa," kata Wakil Gubernur Steven Kandouw seperti dikutip Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Rabu.
Wakil Gubernur Steven OE Kandouw menerangkan kesiapan Sulut menjadi tempat penyelenggaraan IAS 2019 saat mengikuti rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim Jakarta, katanya.
Penyelenggaran IAS 2019 semakin memperkuat posisi strategis Sulut yang sukses diwujudkan Gubernur Olly Dondokambey sebagai gerbang Asia Pasifik.
Sebab, sejak tanggal 4 Juli 2016 akses sektor pariwisata dari negara China, Jepang dan Korea mulai terbuka ke Manado.
Rapat tersebut turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan para pejabat di Kemenko Maritim.
"Daerah ini kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pertemuan internasional negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika dan Eropa," kata Wakil Gubernur Steven Kandouw seperti dikutip Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Rabu.
Wakil Gubernur Steven OE Kandouw menerangkan kesiapan Sulut menjadi tempat penyelenggaraan IAS 2019 saat mengikuti rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Maritim Jakarta, katanya.
Penyelenggaran IAS 2019 semakin memperkuat posisi strategis Sulut yang sukses diwujudkan Gubernur Olly Dondokambey sebagai gerbang Asia Pasifik.
Sebab, sejak tanggal 4 Juli 2016 akses sektor pariwisata dari negara China, Jepang dan Korea mulai terbuka ke Manado.
Rapat tersebut turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan para pejabat di Kemenko Maritim.