Sulut, Tahuna (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe,  mulai giat memproduksi minyak goreng  sendiri, dengan mengolahnya dari buah kelapa, sebagian dikonsumsi dan ada juga yang dijual ke pasaran.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Godfried Pella mengatakan,  mengolah buah kelapa menjadi minyak goreng dalam bahasa setempat disebut "Lanangbango".

"Masyarakat Sangihe saat ini mulai mengolah buah kelapa menjadi minyak goreng menggantikan minyak goreng buatan pabrik," kata Godfried Pella di Tahuna, Sabtu.

Menurut dia, sekalipun belum semua, namun masyarakat di beberapa kampung secara perorangan dan kelompok sudah memproduksi minyak kelapa akibat rendahnya harga kopra.

"Di kampung Kalekube 1, Kecamatan Tabukan Utara, minyak kelapa lokal diproduksi masyarakat melalui kelompok tani," kata dia.

Dia mengatakan, kelompok masyarakat di Kampung Kalekube sudah bisa memproduksi minyak kelapa sebanyak 100 botol sehari.

"Setiap hari, masyarakat Kampung Kalekube memproduksi minyak kelapa sebanyak 100 botol," kata dia.

Namun demikian kata dia, hasil produksi minyak kelapa lokal belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat secara umum di Kabupaten Sangihe.

"Setelah diresmikan penggunaan 'Lanangbango' oleh Bupati, masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa dengan menggunakan minyak kelapa lokal, sehingga hasil produksinya belum mencukupi kebutuhan," kata dia.

Pemerintah kabupaten, kata dia, terus mendorong masyarakat agar mengolah buah kelapa menjadi "Lanangbango" guna memenuhi permintaan masyarakat yang terus meningkat.

"Buah kelapa jangan dibiarkan rusak tapi harus diolah menjadi minyak kelapa guna mendukung program pemerintah kabupaten serta meningkatkan pendapatan keluarga," kata dia.

Dia berharap program pemerintah daerah ini mendapat sambutan baik dari masyarakat guna meningkatkan pendapatan petani kelapa.

"Kami berharap, masyarakat petani kelapa dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah daerah guna meningkatkan pendapatan keluarga," kata dia.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024