Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap menjadi salah satu fasilitator penyatuan Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT), dengan mempertemukan Rektor Yayasan AZR Wenas Profesor Mesak Ratag, dan Rektor YPTK Pendeta RAD Siwu.

"Sebagai alumni, menyayangkan  hampir 13 tahun upaya penyatuan UKIT terus dilakukan tapi belum membuahkan hasil," kata James saat menggelar pertemuan bersama kedua rektor tersebut di Ratahan, Selasa.

Namun, kata James, upaya akan terus dilakukan termasuk oleh dirinya, untuk kembali menyatukan salah satu universitas kebanggaan warga Sulawesi Utara (Sulut) tersebut.

Menurut James Sumendap, keinginannya memang telah bulat untuk terus dan terus berusaha agar UKIT bisa bersatu, melalui momentum HUT Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen ke -188 tahun masuk tanah Minahasa. 

"Saya terpanggil untuk menyatukan UKIT, agar UKIT tetap terdepan dalam menciptakan generasi penerus bangsa maupun gereja," kata JS sapaan almunus Fakultas Hukum UKIT ini.

Ia menegaskan, upaya yang dilakukannya ini tanpa adanya kepentingan atau tendensi pribadi tapi murni kecintaan  terhadap almamater yang telah membina dan mendapatkan ilmu, serta mampu mempengaruhi perjalanan karier.

"Saya mohon topangan doa dari seluruh jemaat GMIM, dan juga masyarakat yang ada , agar niat baik ini bisa terwujud, apalagi Prof Ratag dan Pendeta Siwu juga punya keinginan yang sama dalam menyatukan UKIT," ujarnya.

Ia mengakui, upaya penyatuan UKIT tersebut telah disampaikan kepada Ketua Badan Pengurus Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pendeta Hein Arina, serta Ketua Dewan Penyantun Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

"Saya rencanakan minggu ini akan mengundang pengurus Yayasan AZR Wenas dan YPTK di Rimba Lamet - Ratahan, untuk membicarakan langkah-langkah strategis dalam menyatukan universitas kebanggaan GMIM," tandasnya.

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024