Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kondisi ekonomi konsumen di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mengalami peningkatan pada triwulan II tahun 2019.
"Nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulut pada Triwulan II-2019 diperkirakan sebesar 112,10, artinya kondisi ekonomi konsumen maupun optimisme konsumen diperkirakan akan meningkat dibanding triwulan I-2019 hanya sebesar 89,44," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Kamis.
Perkiraan ITK triwulan II-2019 Sulawesi Utara, katanya, berada di bawah angka rata-rata nasional.
Selain pada triwulan berjalan, katanya, indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan mendatang juga diperkirakan.
"Peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini utamanya disebabkan karena pendapatan mendatang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2019 dan ada rencana pembelian barang tahan lama," jelasnya.
Dia mengatakan peningkatan pendapatan di triwulan II-2019 diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti berlangsungnya panen di sektor pertanian dan peningkatan produksi di beberapa lapangan usaha lainnya, serta pemberian tunjangan Hari Raya Idul Fitri bagi para karyawan.
Sama halnya dengan masyarakat di Sulut, ekspektasi masyarakat di wilayah Sulampua yakni Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang juga meningkat dibanding triwulan I-2019.
Provinsi yang diperkirakan memiliki ITK tertinggi di triwulan II-2019 adalah Maluku Utara yaitu sebesar 127,40, sementara provinsi dengan perkiraan ITK terendah adalah Papua dengan perkiraan nilai ITK sebesar 105,24.
Tingginya perkiraan ITK lebih dipengaruhi oleh harapan masyarakat mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang yang disertai dengan optimisme masyarakat menyambut hal-hal yang diperkirakan terjadi di triwulan II-2019.
"Nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulut pada Triwulan II-2019 diperkirakan sebesar 112,10, artinya kondisi ekonomi konsumen maupun optimisme konsumen diperkirakan akan meningkat dibanding triwulan I-2019 hanya sebesar 89,44," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Kamis.
Perkiraan ITK triwulan II-2019 Sulawesi Utara, katanya, berada di bawah angka rata-rata nasional.
Selain pada triwulan berjalan, katanya, indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan mendatang juga diperkirakan.
"Peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini utamanya disebabkan karena pendapatan mendatang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2019 dan ada rencana pembelian barang tahan lama," jelasnya.
Dia mengatakan peningkatan pendapatan di triwulan II-2019 diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti berlangsungnya panen di sektor pertanian dan peningkatan produksi di beberapa lapangan usaha lainnya, serta pemberian tunjangan Hari Raya Idul Fitri bagi para karyawan.
Sama halnya dengan masyarakat di Sulut, ekspektasi masyarakat di wilayah Sulampua yakni Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang juga meningkat dibanding triwulan I-2019.
Provinsi yang diperkirakan memiliki ITK tertinggi di triwulan II-2019 adalah Maluku Utara yaitu sebesar 127,40, sementara provinsi dengan perkiraan ITK terendah adalah Papua dengan perkiraan nilai ITK sebesar 105,24.
Tingginya perkiraan ITK lebih dipengaruhi oleh harapan masyarakat mengenai kondisi ekonominya di triwulan mendatang yang disertai dengan optimisme masyarakat menyambut hal-hal yang diperkirakan terjadi di triwulan II-2019.